Logo Header Antaranews Jateng

Massa protes pernyataan Prabowo yang dinilai lecehkan warga Boyolali

Minggu, 4 November 2018 14:29 WIB
Image Print
Puluhan ribu warga melakukan aksi protes terkait pidato Prabowo Subianto yang dianggap melecehkan di Bundaran Simpang Lima Patung Kuda Boyolali, Minggu. (Foto:Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (Antaranews Jateng) - Puluhan ribu orang yang berhimpun dalam Forum Boyolali Bermartabat, Minggu, turun ke jalan untuk memprotes pidato Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto yang dinilai merendahkan martabat warga Boyolali.

Aksi dilakukan di beberapa titik dan mereka menggelar beberapa poster yang intinya memprotes pidato Prabowo Subianto yang dinilai merendahkan warga Boyolali.

Aksi itu berlangsung di Bundaran Simpang Lima Patung Kuda Boyolali, Tugu Susu Murni, dan Gedung Mahesa Dome Boyolali.

Selain berjalan kaki, sejumlah warga ada yang mengendarai sepeda motor keliling kota. Mereka membawa bendera Merah Putih berukuran sekitar 50 meter kali 20 meter dan melakukan orasi bertema Save Tampang Boyolali.     

Bupati Boyolali Seno Samodro menyatakan puluhan ribu warga Boyolali yang berhimpun dalam Forum Boyolali Bermartabat memprotes peryataan Prabowo Subianto.

Mereka banyak menyampaikan rasa kecewa dan memprotes keras terkait pernyataan Prabowo Subianto soal tampang masyarakat Boyolali yang tidak pantas masuk hotel mewah. 

"Kami mendengar banyak aspirasi masyarakat yang menanggapi sebagai reaksi pidato Prabowo Subianto yang mengejek warga Boyolali. Warga sangat kecewa dengan pernyataan calon Presiden Nonor urut 02 itu," kata Bupati.

Kendari demikian, Bupati mengingatkan warganya jangan sampai menggunakan kesempatan ini dengan cara anarkis. Pihaknya juga mengingatkan warga jangan menjelek-jelekkan orang lain karena warga telah berjanji berperilaku bermartabat.

Menurut Ketua anggota DPRD Boyolali S. Paryanto, akdinujuk rasa tersebut murni dilakukan secara spontan. 

Kegiatan tersebut, kata Paryanto, murni gerakan masyarakat sehingga pihaknya hanya ikut mendorong untuk bersama-sama dan tidak ada muatan apa pun dari seluruh elemen masyarakat yang tersebar di 19 kecamatan di Boyolali.

"Prabowo harus meminta maaf kepada warga Boyolali karena masyarakat banyak yang berhasil di Jakarta dan luar negeri. Hal ini murni dari masyarakat dan kami ikut solidaritas masyarakat," katanya.
 
Menurut salah satu tokoh masyarakat Boyolali Seno Kusumoharjo Boyolali merupakan kota yang tenang, aman, bersahaja, dan menyimpan prestasi perkembangan yang luar biasa dalam waktu 10 tahun terakhir ini. 

Pada masa  Reformasi 1998 hingga 2000, kata Seno Kumoarjo, warga Boyolali yang ada di Jakarta masih malu-malu menyebut berasal dari daerah ini. Mereka jika ditanya mengaku berasal dari Solo.

Namun, Boyolali beberapa tahun terakhir ini, terus berkembang menggeliat banyak pembangunan dan kemajuan ekonomi sangat pesat sehingga warga sekarang jika ditanya dengan bangga berasal dari Boyolali.
 
"Boyolali itu artinya tidak pernah berubah, kota yang tenang, bersahaja, dan sekarang mampu membangun dirinya, dan bisa merasakan kebanggaan akan tanah tumpah darah Kabupaten Boyolali. Boyolali di wilayah Solo Raya sekarang tidak dapat disepelekan," katanya.

Ia menyatakan warga kecewa dan protes keras soal warga Boyolali dibilang jika masuk ke hotel mewah akan diusir karena tidak pantas. Video yang melecehkan warga Boyolali itu menjadi viral.
 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024