Logo Header Antaranews Jateng

Ganjar: sampah di Sungai BKT dari lemari sampai kulkas ada

Senin, 10 Desember 2018 18:13 WIB
Image Print
Semarang - Pekerja menyelesaikan proyek normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/9).
Semarang (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengibaratkan sampah yang ada di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang ketika banjir lalu sudah seperti "supermarket".
"Di Sungai BKT yang lagi dibereskan pekerjaannya, saya lihat kemarin sampahnya luar biasa," katanya, di Semarang, Senin, menanggapi beberapa kali meluapnya Sungai BKT Semarang.
Hal tersebut diungkapkannya usai penyerahan hibah mobil dan bus operasional dari Bank Jateng kepada Universitas Diponegoro di Gedung Widya Puraya, kampus Undip Semarang.
Diakui Ganjar, sampah yang menggunung di sungai tersebut sedemikian banyak sehingga menyumbat aliran air dan mengakibatkan Sungai BKT meluap dan membanjiri permukiman.
"(Sampahnya, red.) Ada kayu gede glondongan. Lemari, kulkas, kalau kasur agak banyak, kemudian kursi ada. Jadi, seperti supermarket itu," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Sampai-sampai, kata dia, ada salah satu komentar menggelitik ketika kondisi sampah yang menggunung di aliran Sungai BKT Semarang itu diunggahnya ke media sosialnya.
"Sampai ada orang bilang ketika saya 'mention' ke media sosial saya, komentarnya, 'Pak, tinggal buat rumah, perabotnya sudah ada," katanya, disambut tawa hadirin.
Sampah, menurut Ganjar, merupakan problem besar yang mesti diselesaikan, apalagi sudah menjadi isu internasional seiring banyaknya ikan yang mati akibat makan sampah.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ruhban Ruziyatno juga menyebutkan luapan Sungai BKT terjadi akibat tumpukan sampah di Jembatan Kaligawe.
Ia membantah adanya anggapan banjir yang menggenangi wilayah Sawah Besar, Kaligawe, dan sekitarnya terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai BKT yang sedang dinormalisasi.
"Jebol itu kan dari video yang tersebar. Warga telanjur panik dan menyebut (tanggul, red.) jebol. Padahal, jika diperhatikan betul meluapnya air dari kanan-kiri di dekat jembatan," katanya.
Diakui Ruhban, sampah yang sempat menutup aliran Sungai BKT di Jembatan Kaligaweitu berbagai macam, mulai kulkas, mesin cuci bekas, hingga limbah-limbah rumah tangga lainnya.
Selama sepekan ini, Sungai BKT dua kali meluap, yakni pada Senin (3/12) seiring hujan deras yang mengguyur Semarang dan Sabtu (8/12) lalu karena air "kiriman" dari Ungaran, Kabupaten Semarang.

Pewarta :
Editor: Zuhdiar Laeis
COPYRIGHT © ANTARA 2024