![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.co/img/logo-antarajateng.jpg)
Pemkot Semarang siapkan ribuan karung pasir hadapi tanggul kritis
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/10/1000709426.jpg)
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan ribuan sandbag atau karung pasir sebagai salah satu langkah darurat terhadap tanggul-tanggul kritis yang ada di sejumlah titik rawan banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto, di Semarang, Senin, menjelaskan bahwa sandbag sangat diperlukan untuk menangani titik-titik tanggul kritis, terutama di Plumbon, Kudu, serta Jalan Raya Kaligawe.
Menurut dia, sandbag tersebut digunakan untuk memperkuat tanggul dan meninggikan talud guna mencegah limpasan air yang berpotensi menggenangi permukiman dan area pertanian.
"Kita memang dalam mengatasi banjir ini memerlukan banyak sandbag untuk melapis tanggul-tanggul yang kritis seperti di Plumbon, kemudian yang titik jebol juga seperti di Plumbon, juga untuk peninggian talud-talud yang limpas airnya, seperti di Jalan Raya Kaligawe dan Kudu," katanya.
Ia menyebutkan saat ini lebih dari 2.000 sandbag telah dipasang di tiga wilayah tersebut, dan pendistribusian yang dilakukan secara bertahap dengan memanfaatkan material yang tersedia di lokasi-lokasi strategis.
"Selain pembuatan sandbag di Plumbon dan Kudu, kami juga membuat di Kali Semarang, di Rumah Pompa Kali Semarang karena ada material pengerukan sedimen," katanya.
Ia mengatakan bahwa langkah darurat tersebut perlu diambil guna mengantisipasi potensi banjir yang semakin meluas.
"Ini untuk penanganan darurat, jadi sifatnya sementara. Seperti di Plumbon kemarin, sebelum dilakukan penanganan secara permanen oleh BBWS Pemali-Juana, kami tidak membiarkan tanggul yang jebol itu," katanya.
Proses pengerjaan sandbag dilakukan dengan pengisian tanah atau pasir ke dalam karung, kemudian diangkut menggunakan dump truck ke lokasi-lokasi terdampak
"Alhamdulillah, dengan kolaborasi teman-teman, pemasangan sandbag di tiga wilayah tersebut bisa berjalan lancar, sehingga yang di Kudu bisa memisahkan aliran Sayung dengan aliran di Kudu, mengingat Kudu merupakan daerah perbatasan Semarang dan Demak," katanya.
Selain itu, Pemkot Semarang juga mendapatkan tambahan 1.200 sandbag dari PLN yang akan didistribusikan ke Mangkang dan Kudu dalam beberapa tahap.
"Insya Allah mulai hari ini kami menerima bantuan sandbag dari PLN jumlahnya sekitar 1.200 sandbag. Itu kami bagi dua untuk daerah Mangkang dan juga daerah Kudu," katanya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, DPU Kota Semarang mengajak warga dan pemangku kepentingan lainnya untuk mewaspadai tanggul-tanggul kritis, serta berkolaborasi dalam upaya-upaya meminimalisir terjadinya genangan banjir.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025