Logo Header Antaranews Jateng

Petenis muda AS Anisimova singkirkan unggulan ke-11 Sabalenka

Jumat, 18 Januari 2019 19:12 WIB
Image Print
Petenis Amerika Serikat Amanda Anisimova beraksi dalam laga melawan petenis Belarusia Aryna Sabalenka di turnamen Australia Terbuka 2019, Melbourne, Jumat (18/1) (REUTERS/Adnan Abidi)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Petenis muda Amerika Serikat Amanda Anisimova menyingkirkan unggulan ke-11 Ayrna Sabalenka di Australia Terbuka, Melbourne, Jumat, dengan dua set langsung 6-3 6-2 untuk melaju ke putaran empat turnamen.

Petenis yang baru berusia 17 tahun itu merepotkan lawannya yang memiliki ranking lebih tinggi itu dengan tenaga yang melimpah di lapangan.

Kemenangan itu merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun bagi Anisimova, termasuk dominasi 6-0 6-2 ketika melawan unggulan ke-24 Leisa Tsurenko.

Anisimova akan bertemu dengan pemenang laga Petra Kvitova melawan Belinda Bencic di putaran empat empat turnamen nanti.

Petenis termuda di turnamen itu mengatakan dia tidak segan-segan ingin menjadi pemenang Grand Slam remaja seperti Maria Sharapova, yang dia kagumi.

"Aku ingin memenangi pertandingan ini sekarang," kata petenis asal Miami itu.

Anisimova tidak menunjukkan tanda-tanda tegang walaupun baru tiga kali turun di Grand Slam.

Dia mematahkan servis Sabalenka di gim pembuka dan di gim ketiga petenis Belarusia yang sering bermain dominan itu memandang ke langit seakan heran dengan lawannya yang masih muda tapi mampu bermain seperti petinju kelas berat.

"Tentunya, aku mencoba untuk sangat agresif hari ni karena dia bermain sangat agresif juga dan kami berdua sama-sama pemukul yang keras," kata Anisimova.

Mengabaikan konsekuensi sebagai petenis muda, Anisimova bahkan tidak akan mundur selangkah, separuh melakukan pukulan voli terhadap bola dari pukulan keras lawannya jika dibutuhkan.

Anisimova yang berada di ranking 87 mungkin memiliki servis dan forehand yang kuat, tapi pukulan backhand dengan dua lengannya lah yang menjadi potensi luar biasanya.

Dengan ayunan backhandnya, dia mengambil bola sedini mungkin seperti yang dilakukan petenis lainnya di turnamen, namun selalu terlihat seimbang dan tidak pernah terburu-buru.

Dia bahkan mematahkan servis kuat pertama Sabalenka.

Walaupun taktik seperti itu tidak selalu berbuah kemenangan, petenis Amerika Serikat itu tidak terlihat gelisah setelah melakukan sejumlah kesalahan. Hal itu seakan menyampaikan pesan bahwa dia lah yang mengendalikan permainan.

Unggulan ke-11 pun terdengar frustasi setelah kalah telah di match poin dia membuang bola ke atap stadion dengan kesal karena mendapati dirinya gagal melaju ke babak 16 besar.

Di akhir pertandingan, sang pemenang pertandingan pun melemparkan ciuman ke para penonton di stadion.

Baca juga: Sharapova singkirkan juara bertahan Wozniacki untuk melaju ke 16 besar
Baca juga: Federer kalahkan Fritz untuk melaju ke babak 16 besar


 

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024