Akademisi: Debat capres perlu bahas pemberdayaan masyarakat perdesaan
Purwokerto (Antaranews Jateng) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman, Adhi Iman Sulaiman di Purwokerto, Jawa Tengah mengatakan debat capres putaran kedua perlu membahas mengenai topik pemberdayaan masyarakat khususnya di wilayah perdesaan.
"Topik ini sangat penting karena program pemberdayaan di tingkat akar rumput menentukan nasib orang banyak seperti di desa," katanya, Minggu.
Adhi Iman Sulaiman yang merupakan dosen Komunikasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Magister Ilmu Komunikasi Unsoed tersebut menjelaskan para calon presiden perlu menunjukkan komitmen membangun wilayah perdesaan.
"Menurut saya akan menjadi kampanye yang produktif ketika para kandidat menyentuh topik perdesaan karena selama ini desalebih banyak ditinggalkan warganya yang merasa tidak punya pekerjaan atau jaminan hidup di desa, padahal hal itu dapat di antisipasi dengan membuat program pemberdayaan," katanya.
Dia menjelaskan, mengapa program pemberdayaan masyarakat sangat penting, karena sifatnya partisipatif.
"Pemberdayaan masyarakat ini sifatnya partisipatif, ada pelibatan masyrakat mulai dari menganalisis potensi masalah, prospek pembangunan bersama, semuanya dikolaborasi menjadi pembangunan bersama sesuai keinginan dan kebutuhan masyarakat," katanya.
Karena itu, kata dia, program pemberdayaan masyarakat perlu menjadi isu utama mengingat sektor ekonomi wilayah perdesaan merupakan penyokong ekonomi perkotaan.
"Wilayah perdesaan juga bisa menjadi pondasi ekonomi negara sehingga program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat perdesaan perlu menjadi isu utama dalam debat capres," katanya.
Melalui program pemberdaayaan masyarakat di perdesaan, kata dia, maka desa dapat menjamin kehidupan masyarakatnya.
"kalau kita berbicara mengenai program peduli wong cilik maka sangat terkait dengan perlunya peningkatan pembangunan di desa," katanya.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024