Pemkot dukung optimalisasi operasional KA Jaladara
Selasa, 7 Mei 2019 19:35 WIB
"Kami mendukung apapun yang diputuskan. Meski demikian kan tetap harus ada koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia karena operasional dan perawatan Jaladara masih di bawah koridor PT KAI," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Hari Prihatno di Solo, Selasa.
Terkait dengan wacana tiket gratis KA Uap Jaladara, dikatakannya, harus mempertimbangkan biaya perawatan yang tidak murah. Ia mengatakan berdasarkan data, biaya operasional dan perawatan KA tersebut mencapai Rp981 juta/tahun dengan slot perjalanan 80 kali/tahun.
Ia mengatakan dalam pengoperasiannya juga tidak mudah mengingat tidak setiap masinis bisa mengoperasikan KA uap. Oleh karena itu, terkait dengan pelestariannya menjadi tugas banyak pihak, terutama PT KAI dan Dinas Perhubungan.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Surakarta Taufik Muhammad mengatakan KA Jaladara memiliki kapasitas maksimal hingga 60 penumpang.
"Sejauh ini rute kereta masih di sekitaran Kota Solo dengan biaya sewa Rp3,5 juta/perjalanan dengan waktu 3 jam," katanya.
Ia mengatakan selama ini rata-rata perjalanan Kereta Uap Jaladara yang terbeli sebanyak 60-70 perjalanan dari target 80 perjalanan/tahun.
Menurut dia, puncak permintaan di sepanjang tahun terjadi pada saat Lebaran dan momentum libur panjang sekolah serta akhir tahun.
Sebelumnya, untuk mendukung potensi pariwisata di Soloraya, Budi meminta Kereta Api Uap Jaladara yang selama ini sudah beroperasi di Kota Solo agar memperpanjang rute sebagai variasi.
"Dapat ditambah atau dilakukan kombinasi rute agar lebih menarik wisatawan. Misalnya, pagi melintas dalam kota, sedangkan siang atau sore bisa mengambil rute ke Sukoharjo atau Palur," katanya.
Dengan upaya tersebut, dikatakannya, wisatawan dapat menikmati lebih banyak pemandangan, yaitu pemandangan kota dan persawahan.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024