Inggris harus juara Piala Dunia Putri, demi perjuangan kesetaraan gaji
Sabtu, 25 Mei 2019 23:03 WIB
Timnas putri Inggris, yang juara ketiga di Piala Dunia 2015, saat ini menempati peringkat tiga dunia dan menjadi salah satu favorit juara bersama tuan rumah Perancis dan AS pada turnamen yang akan digelar mulai 7 Juni mendatang.
"Sudah pasti kami perlu mengembangkan sepak bola putri. Itulah isu utama dan selalu. Kemudian baru kita bicarakan bayaran yang setara dan masalah lain," kata Kirby.
"Kami harus memenangi Piala Dunia untuk mendukung perjuangan kami dalam situasi seperti ini. Tapi jika kami bisa terus mengembangkan permainan baik di lapangan maupun di luar lapangan, maka argumen tersebut bisa menjadi titik awal perjuangan," ujarnya menambahkan.
Salah satu argumen yang akan selalu menjadi ganjalan perjuangan kesetaraan gaji pemain sepak bola putra dan putri adalah disparitas antuasiasme penonton menyaksikan pertandingan putra dan putri, demikian diakui Kiry.
"Kami melakukan tugas yang sama dengan pemain putra, tapi saya memahami bahwa kami tidak bisa membuat stadion penuh sesak, itulah argumen yang sulit dibantah," ujarnya.
Baca juga: Adidas janjikan bonus setara untuk pemenang Piala Dunia Wanita
Sementara itu tim nasional AS yang merupakan juara bertahan dan menduduki peringkat teratas dunia, malah menuntut federasi sepak bola mereka pada Maret lalu dengan tuduhan melakukan diskriminasi jender dan keluhan gaji yang lebih rendah dan tidak dapat fasilitas memadai.
Para pemain AS menegaskan bahwa mereka terus menerus dibayar lebih rendah dibanding rekan putra meski prestasi mereka jauh lebih bersinar.
Menurut Kirby, memenangi Piala Dunia bisa menjadi alasan bagi mereka untuk menuntut gaji setara.
Tim Inggris akan mengawali perjuangan Piala Dunia 2019 Perancis di Grup D menghadapi Skotlandia pada 99 Juni, Argentina (14 Juni) dan juara 2011 Jepang lima hari kemudian.
Baca juga: Pemain sepak bola AS inginkan investasi lebih besar di kelompok putri
Pewarta : Atman Ahdiat
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024