Logo Header Antaranews Jateng

Piramida berbahan limbah plastik buatan warga Merbabu meriahkan HUT RI

Senin, 5 Agustus 2019 19:14 WIB
Image Print
Sejumlah warga saat bekerja bakti menghiasi kampung untuk menyambut HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Dukuh Surodadi Desa Tarubatang Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Senin (5-8-2019). (Foto: Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (ANTARA) - Warga lereng Gunung Merbabu tepatnya di Dukuh Surodadi Desa Tarubatang Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan membuat bangunan piramida yang memanfaatkan limbah botol plastik.

Puluhan warga RT 04 RW 02 Dukuh Surodadi, Senin, dengan kreatifnya mengumpulkan ribuan botol bekas air mineral untuk menghiasi kampung agar lebih meriah dalam menyambut Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan RI.

Warga lereng Merbabu tersebut dengan bergotong royong menghiasi beraneka ragam sarana di kampungnya, termasuk bangunan piramida yang memiliki ketinggian sekitar 4 meter itu.

Menurut Tarno, Ketua Kelompok Pecintan Alam (KPA) Rajawali, Dukuh Surodadi, untuk pembuatan piramida tersebut membutuhkan botol bekas air meneral sekitar 12.000 botol.

 Piramia itu berbentuk segitiga sama kaki dengan ukuran panjang 12 meter dan tinggi 4 meter serta berdiri di pinggir perempatan Dukuh Surodadi, Jalan Gebyok-Jeruk, Selo Boyolali.

Botol plastik limbah ukuran 1,5 liter dirangkai dengan kawat, kemudian ditempelkan pada rangka piramida yang dibuat sebelumnya dengan bahan bambu. Pada puncak piramida diberikan bendera Merah Putih di salah satu sisinya sehingga terlihat gagah dan berani.

"Botol bekas air meneral dikumpulkan di daerah jalur pendaki Gunung Merbabu melalui pintu pendakian Selo Boyolali. Kebetulan, habis liburan banyak pendaki yang melakukan pendakian ke puncak Merbabu," katanya.

Baca juga: Sungkem Tlompak teguhkan kerukunan warga Gunung Merbabu

Baca juga: Ratusan warga Gunung Merbabu ikuti tradisi "Buka Luwur"

Baca juga: Awali panen, warga Merbabu ikuti Festival Tungguk Tembakau


Warga Selo dengan memanfaatkan botol air mineral dan plastik untuk pewarna tulisan, sekaligus gerakan membersihkan lingkungan dari sampah plastik di wilayah Dukuh Surodadi.

Dia mengatakan untuk membuat bangunan piramida dari limbah botol plastik tersebut membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Warga setiap hari rata-rata bisa mengumpulkan limbah botol air mineral mencapai 1.000 botol.

"Warga setempat sambil membersihkan lingkungan sekaligus mengelola botol plastik yang akhirnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan menyambut 17-an," katanya.

Tumar warga Desa Jarkah Selo mengatakan bahwa warga di lereng Gunung Merbabu cukup kreatif. Mereka memanfaatkan limbah botol air mineral bisa menjadi bangunan mirip piramida di Mesir.

"Warga kreatif membuat piramida dan dengan memanfaatkan limbah plastik. Apalagi, mendekati HUT Kemerdekaan RI, tetunya sangat meriah dengan adanya bangunan itu," kata Tumar.

Pewarta :
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024