Logo Header Antaranews Jateng

Ribuan ikan mati di Pantai Jetis diduga sengaja dibuang nelayan

Selasa, 15 Oktober 2019 08:54 WIB
Image Print
Warga saat memunguti ikan yang ditemukan mati di Pantai Cemoro Sewu atau Pantai Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (ANTARA/Facebook/Paijo Kbm)
Cilacap (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menegaskan penyebab kematian ribuan ikan di Pantai Jetis atau Cemoro Sewu bukan karena pencemaran, kata Kepala DLH Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri.

"Berdasarkan hasil uji laboratorium yang kami lakukan kemarin, tidak ditemukan adanya unsur pencemaran lingkungan yang menyebabkan kematian ribuan ikan itu," katanya di Cilacap, Selasa.

Ia menduga ribuan ikan yang ditemukan mati di Pantai Jetis itu sengaja dibuang oleh nelayan karena saat sekarang di wilayah perairan selatan Kabupaten Cilacap maupun Samudra Hindia selatan Cilacap sedang banyak ikan.

Baca juga: Ribuan ikan mati mendadak di Cilacap jadi viral

Dalam hal ini, kata dia, nelayan diduga sengaja membuang ikan-ikan yang telah disortir di tengah laut hingga akhirnya terbawa arus ke pantai dalam kondisi mati.

"Oleh karena sedang banyak ikan, nelayan memilih yang bagus-bagus sedangkan ikan yang dianggap jelek dibuang di tengah laut sehingga terbawa arus ke pantai. Dengan demikian, dari segi lingkungan tidak ada pencemaran," tegasnya.

Seperti diwartakan, foto ribuan ikan yang ditemukan mati di Pantai Jetis atau Cemoro Sewu, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, menjadi viral setelah diunggah ke media sosial oleh warganet pada hari Sabtu (12/10), salah satunya melalui akun Facebook dengan nama Paijo Kbm.

Terkait dengan hal itu, DLH Kabupaten Cilacap segera menerjunkan tim untuk menyelidiki dan melakukan uji laboratorium guna mengetahui penyebab kematian ribuan ikan tersebut.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono menduga ribuan ikan yang ditemukan mati di Pantai Jetis atau Pantai Cemoro Sewu pada hari Sabtu (12/10) berasal dari jaring nelayan yang jebol di tengah laut hingga akhirnya terbawa arus ke pantai.

Dalam hal ini, kata dia, ribuan ikan yang mati itu diduga kekurangan oksigen karena saling bertumpukan di dalam jaring dan volumenya diperkirakan mencapai 2 ton.

"Kejadian itu dipastikan bukan fenomena alam, dan ikan itu berasal dari jaring nelayan yang jebol saat ditarik. Jenis ikannya bermacam-macam di antaranya petek, montok, dan sebagainya, serta ukurannya kecil-kecil," katanya.

Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui siapa pemilik ribuan ikan yang mati tersebut karena biasanya jika nelayan mengalami kejadian seperti itu akan diam saja. 

Baca juga: Puluhan ton ikan di Waduk Wadaslintang mati mendadak
Baca juga: 14 ribu ikan gurami mati akibat bakteri aeromonas


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024