Mengembangkan karakter pegawai Polbangtan YoMa dengan membuat biogas
Selasa, 5 November 2019 13:36 WIB
Kegiatan yang diikuti oleh 80 pegawai ini dilaksanakan dalam rangka Pengembangan Karakter Pegawai Polbangtan YoMa Kampus Magelang.
Di Instalasi Biogas Rumah (Biru) Binaan Yayasan Rumah Energi (YRE) Jombang, para pegawai Polbangtan YoMa disuguhi informasi mengenai prosedur dan proses produksi biogas.
"Dimulai dari pembuatan serangkaian instalasi biogas, ada bak pengaduk limbah, tampungan yang disebut biodigester, dan kolam output," terang Reni, perwakilan dari YRE.
Setelah instalasi biogas disiapkan dan dibangun, pembuatan biogas dapat dilakukan.
"Cara membuat biogas, pertama, kumpulkan limbah/kotoran ternak (feses sapi), lalu campurkan dengan air di bak pengaduk, dan alirkan ke tampungan biodigester”, lanjut Reni.
Selain dijelaskan proses pembuatan biogas, Reni memaparkan cara pemanfaatan dan perawatan biogas tersebut agar awet keberlangsungan penggunaannya.
Output dari pembuatan biogas berupa cairan keluar menuju tampungan output, cairan limbah tersebut dapat digunakan sebagai pupuk cair dan sangat baik untuk kesuburan tanaman.
"Biogas ini sangat cocok diterapkan di kampus kita, pada instalasi kandang ternak besar (kampus) kita sudah memiliki penampungan limbah, kita tinggal menindaklanjuti agar dapat terealisasi produksi biogas dengan baik dan sesuai, sehingga biogas bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan energi gas dan penerangan di lingkungan Polbangtan Kampus Magelang," ungkap Dr. drh. Budi Purwo Widiarso, MP., salah seorang dosen Polbangtan YoMa, sekaligus Ketua Panitia Kegiatan Pengembangan Karakter Pegawai ini.
"Biogas ini sangat menarik, seluruh limbah peternakan (di kampus) diolah dan dimanfaatkan menjadi biogas untuk penerangan dan kebutuhan gas rumah tangga di kompleks Kampus Polbangtan Magelang, lalu cairan output dapat digunakan untuk pupuk cair tanaman pakan di kebun, semua termanfaatkan," tutur drh.Yudiani Rina Kusuma, MP., Wadir II, dengan antusias.
Ia berharap biogas segera diterapkan di kampus dengan bekerja sama menjadi mitra YRE.
Kunjungan dilanjutkan ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Sedulur Tani Jombang, Sabtu (2/11).
“P4S Sedulur Tani terkenal sebagai tempat pelatihan, namun kini sedikit beralih fungsi, pengunjung 20 persen pelatihan, 80 persen wisata edukasi pertanian”, sambut Ismail Fahmi, Ketua P4S Sedulur Tani di Pendopo Bale Tani.
Awal berdiri, P4S Sedulur Tani memiliki beberapa ternak dan digunakan sebagai tempat pelatihan peternakan.
"Namun, beberapa waktu belakangan ini, kami mengalihfungsikan kandang kambing menjadi taman karena kambing mengalami scabies dan mastitis, karena manajemen kandang dan pencahayaan yang kurang tepat," jelas Ismail Fahmi.
"Untuk ternak-ternak sapi fatening kami pindah lokasinya, hanya untuk digemukkan, dan dijual untuk siap potong," lanjut pria yang lebih akrab dipanggil Memet tersebut sambil mengajak peserta mengitari lokasi Bale Tani. (SuciA/PolbangtanYoMa)
Pewarta : KSM
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024