Logo Header Antaranews Jateng

Lokomotif uap buatan Jerman siap layani wisatawan di Solo

Kamis, 6 Februari 2020 21:42 WIB
Image Print
Lokomotif uap yang saat tiba di Stasiun Purwosari Solo. ANTARA/Aris Wasita
Kereta ini nantinya juga ada gerbong untuk inspeksi dan pertemuan, nantinya akan digabungkan saat penyerahan ke Pemkot bertepatan dengan HUT Kota Surakarta pada tanggal 17 Februari 2020
Solo (ANTARA) - Lokomotif uap buatan Jerman siap melayani wisatawan dengan rute Solo-Wonogiri dan Solo-Sukoharjo seiring dengan selesainya proses restorasi yang dilakukan oleh PT KAI (Persero) di Balai Yasa, Yogyakarta.

"Ini tadi berangkat dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pukul 09.25 WIB, berhenti dulu di Ceper, Klaten untuk menambah bahan bakar kayu dan air. Sampai di Purwosari pukul 15.30 WIB," kata Kepala PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Purwanto di Stasiun Purwosari, Solo, Kamis.

Ia mengatakan mengingat lokomotif uap dengan kode D1410 tersebut baru pertama kali beroperasi pascarestorasi, untuk kecepatan perjalanan dari Yogyakarta menuju Solo 20 km/jam. Meski demikian, nanti jika sudah beroperasi normal, lokomotif yang didatangkan dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini bisa berjalan hingga 80/jam.

Baca juga: Sukses direstorasi, lokomotif uap produksi tahun 1921 dioperasikan untuk KA Jaladara

Ia mengatakan untuk proses restorasi sendiri dilakukan sejak tanggal 18 April hingga 5 November 2019 dengan biaya sekitar Rp2 miliar. Untuk beberapa tahapan yang dilakukan pada proses tersebut salah satunya adalah memastikan keamanan ketel yang digunakan.

"Sudah dibawa ke metalogi dan sudah dinyatakan aman, termasuk untuk tekanan kerja yang sudah ditentukan juga aman. Sekitar dua minggu lalu kami sudah melakukan uji coba di Balai Yasa," katanya.

Ia mengatakan untuk suku cadang yang digunakan diperoleh dengan cara mencari kesamaan dengan kereta uap yang lain. Sedangkan untuk aksesoris suku cadang dipesan di dalam negeri.

Baca juga: Tarik Wisatawan, Lokomotif Uap Didatangkan

Ia berharap ke depan kereta uap buatan tahun 1921 yang pernah beroperasi di wilayah Jawa Barat ini bisa mendukung pariwisata di Kota Solo dan sekitarnya.

"Karena nilai sejarahnya cukup besar. Harapannya ini juga bisa memperkuat Jaladara yang ada di Solo," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Hari Prihatno mengatakan terkait dengan operasional lokomotif itu, Pemkot akan terus berkoordinasi dengan PT KAI.

"Karena kami punya program kalau bisa lebih jauh ke Sukoharjo, Wonogiri. Kereta ini nantinya juga ada gerbong untuk inspeksi dan pertemuan, nantinya akan digabungkan saat penyerahan ke Pemkot bertepatan dengan HUT Kota Surakarta pada tanggal 17 Februari 2020," katanya.

Baca juga: Lokomotif Kuno TMMI Sulit Diboyong ke Solo
Baca juga: Kereta Sultan Ikon Baru di Museum KA Ambarawa


Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024