Logo Header Antaranews Jateng

119 pemudik Batang karantina mandiri di 80 desa

Jumat, 24 April 2020 21:13 WIB
Image Print
Bupati Batang Wihaji didampingi Kepala Dinas Kesehatan Muchlasin dan Kepala BPBD Ulul Azmi saat konferensi pers tentang pandemi virus Corona. ANTARA/Kutnadi
Batang (ANTARA) - Sebanyak 119 pemudik Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini sedang menjalani karantina mandiri selama 14 hari ke depan di 80 desa wilayah setempat, kata Bupati Batang Wihaji.

"Sebanyak 80 desa dari 248 desa/kelurahan, saat ini sudah menyiapkan isolasi di vila mandiri. Yang jelas, kami siap memfasiltasi kebutuhan para pemudik yang menjalani karantina mandiri," katanya di Batang, Jumat.

Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 di Batang sembuh

Bupati Wihaji mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan bagi warganya yang berada di luar kota untuk mudik atau pulang ke rumahnya menjelang Lebaran 2020.

"Saya welcome bagi warga yang akan pulang ke kampung halamannya, asal dengan catatan mereka di sana (rantau) tidak terurus. Jika memang di sana ada yang mengurus ya monggo (tidak mudik, red.) namun apabila mereka di sana tidak makan ya kasihan," katanya.

Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Batang ini mengatakan perintah Presiden Jokowi agar pemudik tidak pulang ke kampung halamannya adalah hal yang penting dan perlu dipatuhi.

Akan tetapi, kata dia, hal yang penting lagi (dipikirkan) apabila pemudik di luar kota tidak ada kepastian dan stres maka dipersilakan pulang ke kampung halamannya.

"Kewajiban saya, melayani semuanya (keperluan warga). Jadi saya welcome saja bagi pemudik yang akan pulang ke daerahnya," katanya.

Ia menambahkan saat ini sebanyak 4 kecamatan yang sudah masuk zona merah yaitu Kecamatan Batang dengan status ODP 130 Orang, PDP (6 orang), positif COVID-19 (3), Kecamatan Kandeman ODP 22 orang, PDP (3), positif COVID-19 (1), Limpung ODP (7), PDP (3), COVID-19 (1), dan Tulis ODP (50), PDP (3), dan positif COVID-19 (1 orang).

Baca juga: 27 pemudik asal Papua jalani isolasi mandiri di Gedung Pramuka Batang

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024