Logo Header Antaranews Jateng

Kematian COVID-19 di Amerika Latin capai 250.000 lebih

Jumat, 21 Agustus 2020 08:23 WIB
Image Print
Sepasang suami istri terlihat bersama bayi mereka yang baru lahir di dalam kabin tersanitasi, untuk menunjukkan bayi baru lahir kepada keluarga mereka, sebagai solusi penerapan pembatasan sosial akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Monterrey, Meksiko, Jumat (31/7/2020). Gambar diambil 31 Juli 2020. REUTERS/Daniel Becerril/pras/djo
Rio De Janeiro (ANTARA) - Jumlah kematian COVID-19 yang dilaporkan di Amerika Latin mencapai 250.000 lebih pada Kamis (20/8), saat virus tersebut terus mendera kawasan itu, yang telah menjadi wilayah paling parah di dunia yang terdampak pandemi.

Tonggak kelam itu dilalui ketika Brazil melaporkan 1.204 kematian akibat COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Brazil.

Selama sepekan, kawasan tersebut mencatat lebih dari 3.000 kematian per hari. Berdasarkan hitungan Reuters, jumlah infeksi COVID-19 harian terus melonjak di Peru, Kolombia dan Argentina.

Baca juga: Survei: Mayoritas elite yakin Jokowi mampu tangani COVID-19

Brazil sedang memerangi wabah terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, dengan total 112.000 lebih kematian COVID-19 di negara terbesar Amerika Latin tersebut.

Presiden Brazil Jair Bolsonaro menuai kritikan pedas dari para pakar kesehatan atas penanganannya terhadap krisis tersebut. Ia telah meremehkan bahaya virus, menolak perlunya menjaga jarak fisik, dan mendesak agar usaha ekonomi kembali dibuka.

Namun, ada secercah harapan bahwa kondisi terparah wabah di Brazil kemungkinan berakhir, dengan Kementerian Kesehatan menyebutkan pada Rabu (19/8) bahwa penyebaran virus corona mungkin sedang melandai.

Sumber: Reuters 

Baca juga: Update COVID-19 di Indonesia: 100.674 sembuh, 147.211 kasus positif
Baca juga: Boni Hargens apresiasi penemuan obat COVID-19


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024