Logo Header Antaranews Jateng

Realisasi PAD sektor perikanan Pekalongan lampaui target

Selasa, 15 Desember 2020 20:20 WIB
Image Print
Para bakul ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan sedang mengemas ikan ke dalam plastik. Ikan yang dikemas ke dalam plastik ini, selanjutnya di jual ke Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. (ANTARA/Kutnadi)
Pekalongan (ANTARA) - Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) 2020 dari sektor perikanan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, hingga pekan pertama Desember 2020 sudah mencapai Rp5,02 miliar atau melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp5 miliar.

"Hingga per 7 Desember 2020 PAD dari sektor TPI telah mencapai Rp5,02 miliar sehingga kami pastikan pendapatan daerah ini akan bertambah lagi karena masih menyisakan sekitar 15 hari ke depan," kata Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan Mochtar Sanusi di Pekalongan, Selasa.

Menurut dia, pemasukan PAD sempat hilang pada 9 Desember 2020 hingga 13 Desember 2020 karena aktivitas lelang ikan sempat akibat para nelayan kapal berukuran kecil maupun kapal sedang tidak melaut terkait dengan kondisi cuaca buruk di peraiaran Laut Jawa dan sekitarnya.

Gelombang tinggi di perairan utara yang mencapai di atas 2 meter, kata dia, para nelayan kapal berukuran kecil maupun sedang memilih berisitirahat sedang kapal berukuran besar menepi di sekitar kepulauan terdekat.

"Bagi nelayan kapal berukuran kecil dan sedang, memang tidak diperbolehkan melaut karena akan membahayakan keselamatan mereka di laut. Demikian juga bagi nelayan kapal berukuran besar masih menepi di sekitar kepulauan terdekat sehingga aktivitas lelang ikan sempat berhenti beberapa hari," katanya.

Ia mengatakan meski aktivitas lelang ikan di TPI sempat berhenti namun kondisi itu tidak mempengaruhi target PAD 2020 yang ditetapkan sebesar Rp5 miliar karena hingga saat ini PAD sudah mencapai lebih dari Rp5 miliar.

"Pada awal pandemi COVID-19, pendapatan di TPI sempat turun drastis hingga Agustus 2020, bahkan pada Juli 2020 sempat minus 13 persen. Namun aktivitas lelang ikan kembali ramai mulai September 2020 sampai November 2020 sehingga pendapatan naik signifikan untuk menutup kekurangan pada bulan sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan pada saat awal pandemi COVID-19 hingga pertengahan tahun juga memicu harga ikan anjlok karena permintaan masyarakat juga turun drastis.

Namun setelah pertengahan tahun 2020, kata dia, harga ikan kembali naik sekitar Rp2.000 kilo gram karena para pelaku usaha warung makan maupun restoran sudah beraktivitas lagi.

"Kenaikan harga ikan mencapai Rp1.000 per kilogram hingga Rp2.000 per kilo gram," kata Mochtar Sanusi.

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024