Percepat pemulihan ekonomi, Temanggung galakkan "Mustika Desa"
Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggalakkan program Mustika Desa untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial di tengah pandemi COVID-19 yang meluluhlantakkan hampir semua sendi kehidupan masyarakat.
Bupati Temanggung M Al Khadziq di Temanggung, Sabtu, mengatakan Mustika Desa adalah inovasi yang diprioritaskan dan merupakan program berkelanjutan berjangka panjang. Semua unsur masyarakat sampai di tingkat RT dilibatkan aktif sehingga ada kesinambungan dengan pemerintah.
"Mustika Desa merupakan akronim dari Masyarakat Unggul Sejahtera dengan Tani Pekarangan dan Desa Bebas Sampah. Dari program ini tujuannya adalah untuk meningkatkan kemandirian desa, meningkatkan ekonomi rumah tangga, dan mewujudkan lingkungan yang lestari," katanya.
Baca juga: Pemkab Boyolali dorong pemanfaatan P2L tingkatkan ekonomi petani
Menurut dia, Mustika Desa adalah representasi dari inovasi Pemkab Temanggung yang mengolaborasikan potensi modal sosial dan lingkungan antara pemerintah dengan kelompok masyarakat.
"Melalui cara ini, ada stimulus untuk menumbuhkan kepedulian bersama bagaimana memulihkan ekonomi, terutama yang terdampak COVID-19," katanya.
Target dari program ini adalah penurunan jumlah keluarga miskin, melalui upaya pemberdayaan masyarakat di mana pelaksanaannya berkoordinasi dengan komunitas peduli lingkungan.
Temanggung merupakan kabupaten yang sebagian wilayahnya merupakan perdesaan, yakni 266 desa, maka pemulihan ekonominya pun berpijak pada desa, karena merupakan kunci penurunan kemiskinan.
Menurut Khadziq, dari sinilah kemudian yang menjadi unggulan adalah pengembangan tani pekarangan dan desa bebas sampah sebagai contoh inovasi pemulihan ekonomi masyarakat berbasis kolaborasi governance di Temanggung.
Pemulihan ekonomi tidak hanya fokus pada peningkatan pendapatan atau pemenuhan kebutuhan sesaat, tetapi pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan potensi desa meliputi alam, manusia, dan teknologi secara berkelanjutan.
"Mustika Desa dilatarbelakangi pula oleh tantangan pencapaian pembangunan di tahun 2021, dengan target tingkat kemiskinan 10,35 persen, tingkat pengangguran terbuka 3,10 persen. Kemudian, pertumbuhan ekonomi 3,85 persen, pendapatan per kapita Rp29.800.000," katanya.
Kepala Bappeda Temanggung Ripto Susilo mengatakan tani pekarangan dan desa bebas sampah menjadi prioritas utama Pemkab Temanggung pada 2021.
Program ini selaras dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial.
Ia menjelaskan tani pekarangan dipadukan dengan peternakan sehingga hasilnya juga bisa dikonsumsi setiap rumah tangga, di mana kebutuhan akan gizi bisa terpenuhi tanpa mengeluarkan biaya khusus. Jangka panjangnya adalah pada pencapaian kesehatan serta pendidikan.
Sementara untuk desa bebas sampah sudah dibentuk Dewan Persampahan, fasilitator persampahan, hingga pegiat sampah rumah tangga.
Masyarakat dari setiap rumah tangga dibina agar memilah sampah di rumah, mana yang bisa diolah menjadi komposter, didaur ulang menjadi sumber ekonomi. Lalu, hanya sampah residu nantinya yang akan diambil untuk dibawa ke TPA.
"Jadi, tani pekarangan dengan desa bebas sampah arahnya adalah pengembangan ekonomi lokal dan reformasi sosial. Tani pekarangan adalah pengembangan ekonomi lokalnya sehingga tumbuh, walaupun terdegradasi COVID-19. Kami akan berusaha menstabilkan kemudian peningkatan step by step dari tani pekarangan yang langsung menyentuh ke masyarakat. Kemudian, desa bebas sampahnya ini adalah reformasi sosial dari bagaimana mengubah maindset masyarakat," katanya.
Baca juga: Kapolri bakal bantu Pemerintah kawal pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Ekonomi Indonesia makin pulih
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024