Logo Header Antaranews Jateng

Dinas ESDM Jateng berupaya nyalakan kembali Api Abadi Mrapen Grobogan

Senin, 1 Februari 2021 15:59 WIB
Image Print
Kondisi situs Api Abadi Mrapen yang padam di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (2/10/2020). Situs api abadi yang pernah digunakan untuk menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON), POR PWI, HAORNAS dan Ganefo hingga obor upacara Hari Raya Waisak itu padam sejak 25 September 2020 akibat berhentinya suplai gas, sementara Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan atas kejadian itu. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj. (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)
Semarang (ANTARA) -
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah berupaya menyalakan kembali api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, yang saat ini padam karena diduga ada kebocoran gas.

"Saat ini kami akan melakukan pemetaan jalur gas alam bawah tanah dan survei di mana jebakan (gas) yang paling besar. Bagaimana pun api Mrapen akan kami pertahankan karena sudah jadi destinasi wisata dan ikon Grobogan," kata Kepala Bidang Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (EBT) Dinas ESDM Jateng Imam Nugroho di Semarang, Senin.

Ia menjelaskan upaya pencarian titik gas tersebut menggunakan soil resistivity (geolistrik) atau alat untuk mengukur lapisan tanah dan menampilkan jebakan-jebakan atau jalur gas alam yang hasilnya akan tampak dalam bentuk tiga dimensi.

Baca juga: Ganjar kirim tim tangani padamnya api abadi Mrapen Grobogan
Baca juga: Situs Api Abadi Mrapen Grobogan yang padam diupayakan diselamatkan


Hasil dari pencarian titik gas tersebut, lanjut dia, akan ditentukan titik mana yang paling besar, kemudian akan dieksploitasi atau dimanfaatkan.

"Gas dari titik yang paling besar tersebut akan disalurkan dengan menggunakan pipa ke lokasi destinasi wisata api abadi Mrapen," ujarnya.

Dirinya optimistis dengan langkah ini api abadi Mrapen akan kembali menyala pada tahun ini.

"Pembangunan sekitar 3-4 bulan, jadi maksimal 6 bulan ke depan sudah ada hasilnya," katanya.

Jika api abadi Mrapen sudah kembali menyala, Dinas ESDM Jateng meminta agar pengusaha atau warga tidak membuat sumur dan melakukan pengeboran di sekitar lokasi objek wisata tersebut.

"Kalau orang ngebor harus ada izin dulu. Tidak bisa sembarangan," tegasnya.

Mengenai sumur di belakang minimarket yang menyebabkan api abadi Mrapen padam, tidak akan ditutup karena jika ditutup, justru berbahaya karena dikhawatirkan jalur gas yang sudah terbentuk secara alami bisa berubah dan bocor ke mana-mana.

"Lebih baik dimanfaatkan saja. Sebenarnya di seberang minimarket itu ada sumur gas yang selama ini sudah dimanfaatkan warga setempat," ujarnya.


Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024