Logo Header Antaranews Jateng

Transaksi pelelangan ikan di Cilacap Juni diprediksi turun

Selasa, 29 Juni 2021 16:42 WIB
Image Print
Arsip foto - Aktivitas pelelangan ikan di TPI Pandanarang, Pantai Teluk Penyu, Cilacap. ANTARA/HO-RN Pandanarang
Cilacap (ANTARA) - Transaksi di delapan tempat pelelangan ikan (TPI) yang dikelola Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diprediksi menurun pada bulan Juni akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat bagi nelayan.

"Pada bulan Juni, nelayan memang biasanya sudah mulai memasuki masa panen seiring dengan datangnya musim angin timuran. Hanya saja, hingga akhir bulan Juni ini, kondisi cuaca masih belum stabil atau tidak bersahabat," kata Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap Untung Jayanto di Cilacap, Selasa.

Bahkan, kata dia, seluruh nelayan Cilacap sempat berhenti melaut selama setengah bulan atau pada tanggal 1-15 Juni akibat terjadinya cuaca buruk di laut selatan Jawa.

Baca juga: Cuaca cerah, lelang ikan di TPI Pekalongan bergairah
Baca juga: Nelayan tak melaut, aktivitas pelelangan ikan di Cilacap sepi


Oleh karena itu, dia memprakirakan kondisi tersebut berdampak terhadap penurunan hasil tangkapan nelayan yang dilelang di TPI pada bulan Juni 2021.

"Berdasarkan grafiknya, bulan Juni memang sering terjadi penurunan transaksi di delapan TPI yang kami kelola. Biasanya akan kembali naik pada bulan Juli, Agustus, hingga September yang merupakan puncak musim angin timuran," katanya.

Terkait dengan nilai transaksi dalam lima bulan terakhir, Untung mengatakan secara kumulatif sejak bulan Januari hingga Mei 2021 tercatat mencapai kisaran Rp29 miliar.

Dalam hal ini, nilai transaksi pada bulan Januari tercatat lebih dari Rp4 miliar, Februari lebih dari Rp3 miliar, Maret sebanyak Rp6 miliar, April mencapai Rp7 miliar, dan Mei mencapai Rp7 miliar.

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, transaksi pelelangan ikan tersebut terdapat kenaikan sekitar Rp4 miliar karena pada tahun 2020 tercatat sekitar Rp25 miliar, sedangkan tahun ini sekitar Rp29 miliar," katanya.

Untung mengharapkan kondisi cuaca di laut selatan Jawa pada bulan Juli 2021 sudah kondusif, sehingga nelayan dapat menikmati panen di puncak musim angin timuran.

Sebelumnya, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono mengatakan jika kondisi cuaca di laut selatan Jawa belum bersahabat bagi nelayan.

"Untuk saat ini, anginnya belum jadi, masih berebut, ada yang ke barat, ada yang ke timur, kadang selatan. Jadi belum menetap, padahal harusnya sudah masuk musim angin timuran tetapi saat sekarang enggak bisa diprediksi," katanya di Cilacap, Kamis (24/6).

Selain arah angin yang belum tetap, kata dia, kondisi cuaca di perairan selatan Jawa pada akhir bulan Juni biasanya sudah tidak ada hujan dan petir namun sampai saat sekarang masih sering terjadi.

Menurut dia, ikan hasil tangkapan nelayan juga berkurang jika dibandingkan dengan kondisi beberapa bulan sebelumnya.

"Padahal saat sekarang biasanya sudah mulai memasuki masa panen," katanya. 

 

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024