Libya bebaskan Saadi Gaddafi, putra Muammar Gaddafi
Senin, 6 September 2021 10:31 WIB
Saadi Gaddafi melarikan diri ke Niger selama pemberontakan yang didukung oleh NATO, namun ia diekstradisi ke Libya pada 2014 dan sejak saat itu mendekam di penjara Tripoli.
Saadi Gaddafi langsung berangkat menuju Istanbul dengan menggunakan pesawat, menurut sumber resmi.
Baca juga: Sarkozy Dituduh Terima Dana dari Gaddafi
Libya mengalami kekacauan, perpecahan dan kekerasan selama satu dekade pascapemberontakan. Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) dilantik pada Maret sebagai bagian dari upaya perdamaian yang juga dimaksudkan untuk menggelar rencana pemilu pada Desember.
Pembebasan Saadi Gaddafi merupakan 'buah' dari perundingan yang melibatkan tokoh suku senior dan Perdana Menteri Abdulhamid Dbeibeh, menurut sumber resmi. Sumber lainnya menyebutkan bahwa perundingan itu juga menyertakan mantan Menteri Dalam Negeri Fathi Bashagha.
Pada 2018 kementerian kehakiman mengatakan Saadi Gaddafi dinyatakan tidak bersalah atas "pembunuhan, penipuan, ancaman, perbudakan dan pencemaran nama baik mantan pemain sepak bola Bashir Rayani."
Surat kabar New York Times pada Juli mengatakan telah mewawancarai saudara Saadi, Saif al-Islam Gaddafi, yang ditahan selama bertahun-tahun di Kota Zintan lantaran pendukungnya mengindikasikan bahwa ia akan mencalonkan diri dalam pemilu presiden yang rencananya akan digelar pada Desember.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korut Sebut Kehancuran Gaddafi Akibat Tinggalkan Nuklir
Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024