Logo Header Antaranews Jateng

Ganjar: Cari solusi terbaik polemik lahan Kantor Pemkot Magelang

Rabu, 8 September 2021 13:03 WIB
Image Print
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri), berbincang dengan Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz, dan Pejabat Rektor Unimma, Dr Lilik Andriyani, SE MSi dalam pemantauan vaksinasi massal di kampus perguruan tinggi swasta itu, di Magelang, Jawa Tengah, Rabu. ANTARA/Heru Suyitno
Magelang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyampaikan akan mencari solusi terbaik penyelesaian polemik lahan Kantor Wali Kota Magelang dengan Akademi Militer di Magelang.

"Saya sudah bicara langsung dengan presiden dan panglima TNI. Belum ada keputusan, biar dirapatkan dulu di tingkat nasional dan dicari yang terbaik," kata dia, di Magelang, Rabu.

Ia meminta sementara ini Kantor Wali Kota Magelang tetap digunakan dulu, karena juga tidak ada upaya untuk diambil-alih atau untuk dipakai segera. "Kemarin dipasangi logo TNI, tidak apa-apa, yang penting tetap operasional, pelayanan masyarakat tetap bisa berjalan," katanya.

Baca juga: Kantor Pemkot Magelang dipasangi logo TNI, layanan tetap normal

Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz, berharap mudah-mudahan pemerintah provinsi terus membantu bagaimana menyelesaikan permasalahan lahan tersebut dengan baik. "Kota Magelang juga terus berupaya. Magelang mempersiapkan apa pun yang akan diputuskan oleh pemerintah pusat ke depan," katanya.

Ia menyampaikan bahwa dia sudah ke Jakarta untuk membicarakan hal itu dan nanti antar sekretaris daerah juga akan bertemu di tingkat teknis membicarakan persoalan kota ini.

"Pesan dari saya yang penting sabar dan tidak usah reponsif. Kami mengetahui bahwa semua institusi negara ini punya kepentingan. Pemerintah kota jelas, Akademi TNI juga punya kepentingan dan nanti akan dibicarakan secara baik," katanya.

Ia berharap pada masa kepemimpinannya persoalan itu bisa selesai secara baik, apakah pemkot tetap menempatinya atau pindah.

"Apakah harus tetap di situ, istilahnya dengan perhitungan atau kami pindah dengan perhitungan. Doakan saja supaya kami bisa menyelesaikan secara baik, karena ini juga tidak gampang. Perjanjian-perjanjian yang lama dari pemimpin pendahulu harus kami hormati," katanya. 
 

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024