Logo Header Antaranews Jateng

Terus berinovasi, Ajinomoto hasilkan produk alternatif tambahan nutrisi pakan ternak

Kamis, 2 Desember 2021 06:40 WIB
Image Print
Seorang peternak memberikan cairan Fermented Mother Liquor (FML) ke hewan ternaknya. ANTARA/HO-Ajinomoto Indonesia
Semarang (ANTARA) -
PT Ajinomoto Indonesia terus melakukan inovasi dengan memanfaatkan sisa proses pembuatan
monosodium glutamat (MSG) untuk menghasilkan produk-produk samping yang dapat digunakan kembali, salah satunya adalah membuat produk alternatif tambahan nutrisi pakan ternak yaitu Fermented Mother Liquor (FML).

Produk ini merupakan bahan baku yang mengandung protein dan senyawa asam amino bebas tinggi untuk kemudian dicampurkan ke dalam pakan ternak.

Factory Manager sekaligus Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo menjelaskan bahwa aktivitas pengolahan produk samping (by product) sejalan dengan Ajinomoto Share Value (ASV) perusahaan.

"PT Ajinomoto Indonesia mulai melakukan pengolahan yang dalam prosesnya mengacu pada 'eco activity dan 'bio cycle' seperti yang kita ketahui, bahan baku utama produksi MSG adalah gula yang difermentasi yaitu tetes tebu, tepung tapioka dan lain sebagainya. Dari proses produksi tersebut akan menghasilkan produk samping yang kemudian dapat diolah menjadi produk dan memiliki nilai jual, dalam hal ini menghasilkan FML," katanya.

FML merupakan cairan yang berasal dari hasil pengolahan produk samping dari proses produksi MSG dan mengandung crude protein lebih dari 20 persen, serta bermanfaat bagi pertumbuhan serta perkembangan budi daya ternak sekaligus ikan.

Selain mempunyai kandungan utama protein, FML juga mengandung 3-5 persen asam amino dan mineral yang berkualitas tinggi.
C
airan FML ini berwarna cokelat kehitaman serta memiliki aroma khas yang dapat merangsang organ pencernaan untuk meningkatkan fungsi tertentu dan bermanfaat bagi tubuh hewan ternak serta meningkatkan nafsu makan ternak sapi, unggas maupun ikan.

Pemberian FML pada ransum dapat meningkatkan laju pertumbuhan mikroba rumen sehingga akan meningkatkan proses cerna serat ransum dan pasokan asam amino yang dibutuhkan, biasanya banyak digunakan pada ternak usus panjang, seperti sapi dan domba.

"FML adalah salah satu alternatif bahan pakan ternak yang berkualitas karena tidak ada

penambahan material lain dan memiliki harga yang sangat terjangkau. Hal ini tentunya menjadi strategi yang baik dalam pemeliharaan dan meningkatkan produksi hewan ternak," ujarnya.

FML didistribusikan menggunakan truk tangki secara langsung ke pabrik pakan ternak, produsen silase, dan juga ke konsumen
pengguna atau peternak.

Cakupan distribusi FML berada pulau Jawa, Lampung dan Sumatera, dimana populasi ternak terbesar berada di Jawa dan Lampung, sedangkan untuk proses pengaplikasiannya, FML dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah menggunakan komposisi 3-5 persen ke dalam campuran pakan ternak, juga dapat dicampurkan secara langsung ke air minum ternak.

Selain itu, FML juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan silase atau pakan berkadar air tinggi dengan mencampurkan FML sebanyak 3 -5 persen ke dalam hijauan atau sisa biomass pertanian seperti rumput, daun, jerami padi.

PT Ajinomoto Indonesia akan terus berupaya untuk menciptakan inovasi-inovasi ramah lingkungan, mengacu pada "eco activity" dan "bio cycle" yang telah diterapkan sebelumnya pada seluruh proses produksi Ajinomoto.

"Kami berharap dengan terus berkomitmen untuk menciptakan inovasi melalui pemanfaatan hasil proses produksi yang ada, PT Ajinomoto Indonesia dapat memberikan dampak yang positif pada lingkungan sekaligus mendukung budidaya peternakan berkelanjutan di Indonesia," ujar Yudho.


Pewarta :
Editor: Wisnu Adhi Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2024