Logo Header Antaranews Jateng

FTP USM gelar "International Guest Lecture" bahas inovasi pangan

Kamis, 20 Maret 2025 13:09 WIB
Image Print
Tangkapan layar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (FTP USM) menggelar International Guest Lecture dengan tema ''Inovasi Teknologi Pangan Berkelanjutan (Sustainable Food Technology Innovation)'' pada 19 Maret 2025. Dok. USM

Semarang (ANTARA) - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (FTP USM) menggelar International Guest Lecture dengan tema ''Inovasi Teknologi Pangan Berkelanjutan (Sustainable Food Technology Innovation)'' pada 19 Maret 2025.

Kegiatan menghadirkan narasumber Dr Nur Huda Faujan dari Faculty of Science and Technology (FST) Universiti Sains Islam Malaysia dan Dr. Bambang Kunarto dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang.

Kegiatan yang dipandu Dr. Mita Nurul Azkia dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang itu diikuti 200 peserta.

Dekan FTP USM, Prof.Dr. Haslina mengatakan  kuliah dosen tamu dengan tema "Inovasi Teknologi Pangan Berkelanjutan" merupakan salah satu tindak lanjut dari hasil kerja sama antara Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang dan Faculty of Science and Technology (FST) Universiti Sains Islam Malaysia.

Tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan di bidang teknologi pangan dan hasil pertanian, mendorong inovasi dalam pengembangan produk lokal, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Inovasi teknologi pangan berkelanjutan ini penting karena dapat berkontribusi pada ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, peningkatan kualitas dan keamanan pangan, dan pembangunan ekonomi.

''Dengan mendorong inovasi teknologi pangan berkelanjutan, kita dapat menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan, adil, dan aman bagi semua orang. Saya berharap, kuliah ini akan bermanfaat bagi semua orang,'' katanya. 

Dr Nur Huda Faujan dari Faculty of Science and Technology (FST) Universiti Sains Islam Malaysia memberikan materi A Potential of Stem Mushroom as Fiber-Rich Food in Food Security.

Menurutnya, telah terbukti bahwa batang jamur tiram abu-abu mengandung serat pangan total yang secara signifikan lebih tinggi (P<0,05) sebesar 51,10%, serta serat pangan tidak larut sebesar 50,6% dibandingkan dengan tudung jamur yang hanya memiliki 38,80% serat pangan total dan 38,3% serat pangan tidak larut.

Batang jamur, khususnya jamur tiram abu-abu, memiliki potensi besar sebagai pengganti sebagian daging ayam atau produk daging nabati karena nilai gizinya yang tinggi, terutama kandungan serat, serat tidak larut, serta lemak sehat.

''Selain itu, memasukkan batang jamur ke dalam produk daging dapat membantu mengurangi limbah makanan sekaligus mendukung upaya mengatasi masalah ketahanan pangan global,'' ujarnya.

Sementara itu, Dr. Bambang Kunarto menyampaikan materi ''The Potential of Parijoto as an Source Of Anthocyanin Pigments in Foods''.

Menurutnya, buah parijoto berpotensi sebagai sumber antosianin yang dapat diaplikasikan pada berbagai produk makanan.

''Namun, antosianin bersifat tidak stabil, oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai teknologi pengemasan, kopigmentasi, dan nanoenkapsulasi,'' ungkapnya. ***



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025