Logo Header Antaranews Jateng

40.412 anak usia 6-11 tahun di Boyolali sudah divaksin Sinovac

Jumat, 31 Desember 2021 12:04 WIB
Image Print
Petugas kesehatan Dinas Kesehatan saat menyuntik vaksin anak usia 6-11 tahun di SD Negeri 1 Boyolali. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
Boyolali (ANTARA) - Sebanyak 40.412 anak usia 6 hingga 11 tahun di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah sudah mendapat suntikan vaksinasi COVID-19 merek Sinovac dosis pertama.

Anak usia 6-11 tahun di Boyolali yang sudah disuntik vaksin dosis pertama sebanyak 40.412 anak atau sekitar 42,63 persen dari total target 95.426 sasaran kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, di Boyolali, Jumat.

"Kegiatan percepatan vaksinasi COVID019 untuk anak di Boyolali, hingga Jumat ini, terus dilaksanakan yakni sebanyak 1.849 anak menjadi sasaran disuntik vaksin," kata Puji Astuti.

Baca juga: Ganjar targetkan dua juta anak Jateng divaksin

Menurut dia, sebanyak 1.849 anak yang menjadi sasaran disuntik vaksin tersebar di delapan kecamatan. Yakni, Kecamatan Ngemplak ada sebanyak 497 anak, Andong (364), Ampel (326), Nogosaro (255), Musuk (109), Boyolali kota (108), Sambi (170) dan Selo (20). Sehingga, total anak yang menjadi sasaran vaksinasi merek Sinovac, ada sebanyak 1.849 anak.

"Kami berharap fokus vaksinasi anak dapat selesai hingga pertengahan Januari 2022, untuk mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Boyolali, untuk membentuk herd immunity di lingkungan sekolah," katanya.

Sementara itu, cakupan vaksinasi di Boyolali hingga Jumat ini, dosis pertama mencapai 788.616 sasaran atau sekitar 94,36 persen dari total target 835.772 sasaran dan dosis kedua 665.008 sasaran atau 79,57 persen.

Kasus aktif COVID-19 di Boyolali hingga Jumat ini, ada tambahan satu pasien asal Teras sehingga totalnya kini menjadi tiga orang terdiri atas satu dirawat di rumah sakit dan dua lainnya isolasi mandiri. Boyolali masuk zona resiko rendah dengan skor IKM pada angka 2,51.

"Tambahan satu pasien baru kasus aktif COVID-19 itu, diketahui hasil skrining sebelum operasi. Pasien ini, tidak ada riwayat perjalanan dan masuk orang tanpa gejala (OTG)," katanya.

Kendati demikian pihaknya terus mengimbau masyarakat terutama pada malam menyambut tahun baru 2022 lebih baik di rumah saja bersama keluarga untuk mengurangi mobilitas cegah terjadi lonjakan COVID-19.

Baca juga: Dukungan orang tua, Kunci sukses vaksinasi anak 6-11 tahun
Baca juga: Cakupan vaksinasi COVID-19 Indonesia penuhi target WHO


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024