Peringati Hari Lingkungan Hidup, Tokopedia bagikan kisah UMKM ajak sayangi bumi
Selasa, 11 Januari 2022 02:37 WIB
Bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Indonesia pada 10 Januari 2022, Tokopedia membagikan dua kisah UMKM ramah lingkungan yakni Bukan Plastik dan Batik Mahkota Laweyan untuk mengajak masyarakat menyayangi bumi.
External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengatakan bahwa Tokopedia #SelaluAdaSelaluBisa mengajak dan mendukung masyarakat Indonesia dalam berperan aktif menjaga lingkungan, salah satunya dengan memberikan panggung bagi para pegiat usaha lokal yang mengusung produk atau inisiatif ramah lingkungan.
Bukan Plastik merupakan salah satu contoh UMKM asal Semarang di Tokopedia yang menawarkan alternatif dari plastik sekali pakai.
Produk Bukan Plastik menggunakan material organik yang ramah lingkungan khususnya untuk kantong belanja dan sedotan.
Berawal dari kegemaran membaca sejak kecil
dan kesadaran akan pentingnya melestarikan bumi, Aisa Putri Wibowo mendirikan usaha Bukan Plastik pada April 2020 guna mengajak masyarakat maupun pegiat usaha lain dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
"Dalam pembuatan kantong, kami menggunakan material saripati ketela yang dapat mudah terurai di tanah dalam waktu 180 hari, sedangkan untuk pengganti sedotan kami memakai bambu yang dibuat secara manual," katanya.
Menurut Aisa, kehadiran platform digital Tokopedia membantu Bukan Plastik mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan.
"Lewat Tokopedia, ribuan lembar kantong belanja Bukan Plastik terjual setiap bulannya dan penjualan kami meningkat hingga 10 kali lipat bahkan telah menjangkau wilayah Gorontalo," ujarnya.
UMKM lokal di Tokopedia yang juga memiliki inisiatif peduli lingkungan adalah Batik Mahkota Laweyan dari Surakarta.
Usaha ini dibangun oleh Alpha Febela pada 2005, satu tahun setelah hadirnya Kampoeng Batik Laweyan.
Perusahaan keluarga yang telah ada sejak tahun 1960-an dan sempat vakum pada tahun 1990-an ini hadir dengan memproduksi batik tulis motif abstrak.
Poduk Batik Mahkota Laweyan kini sudah ber-SNI dan untuk beberapa motif sudah didaftarkan untuk mendapatkan HAKI.
"Kami juga sudah menggunakan sistem IPAL untuk menjaga air tanah tetap berkualitas bagus sebagai upaya menghindari pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah batik kami," kata Alpha Febela selaku pemilik Usaha Batik Mahkota Laweyan.
Platform digital seperti Tokopedia membantu Batik Mahkota Laweyan meningkatkan transaksi hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19.
"Kami memberdayakan masyarakat sekitar sebagai pembatik dan juga penjahit. Kami berharap dapat memperluas jangkauan pasar ke seluruh Indonesia melalui Tokopedia, dapat memulihkan ekonomi masyarakat sekitar, dan juga terus konsisten menjaga kelestarian lingkungan," ujar Alpha.
Pewarta : Wisnu A N
Editor:
Wisnu Adhi Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2024