Logo Header Antaranews Jateng

PT Perkebunan Nusantara III targetkan swasembada gula pada 2025

Jumat, 4 Maret 2022 15:58 WIB
Image Print
Ilustrasi - Dua pekerja Pabrik Gula Rendeng Kudus, Jawa Tengah, tengah mengangkut gula yang selesai dikemas untuk ditata pada tempat yang disediakan, Sabtu (10/6). . (Foto: ANTARAJATENG.COM/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Batang (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menargetkan Indonesia harus mampu menjadi negara swasembada gula pada 2025 sesuai dengan program jangka panjang Presiden Jokowi.

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PTPN III Abdul Ghani di Batang, Kamis, mengatakan bahwa untuk upaya menuju swasembada gula tersebut, pihaknya akan melakukan upaya seperti memperbaiki kondisi industri pabrik gula, perluasan lahan tebu, berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dan masyarakat.

Berdasar sejarah pada 1930, kata dia, Indonesia mampu mengeskpor 2 juta ton gula dari hasil produksi sebanyak 3 juta ton gula.

"Akan tetapi dengan luasan areal yang mencapai dua kali lipat dari sebelumnya,  kini produksinya tidak sampai mencapai 3 juta ton gula. Hal yang terbalik lagi, jika dulu Indonesia mampu mengeskpor 2 juta ton kini justru mengimpor 2 juta ton gula," katanya.

Dengan menghadapi persoalan yang ada, kata dia, pihaknya melakukan diskusi internal dan minta dukungan pada Menteri BUMN agar Indonesia mampu menjadi negara swasembada gula pada 2025.

"Dari arahan Menteri BUMN ini, kami akhirnya membuat program transformasi gula," kata Abdul Ghani.

Menurut dia, semula di wilayah eks-Keresidenan Pekalongan memiliki 19 pabrik gula tetapi kini hanya masih ada satu yaitu PG Sragi yang kondisinya "hidup segan mati tidak mau".

"Itu yang akan kami perbaiki semua meski mungkin tidak akan dibangun sebanyak 19 pabrik namun 2 atau 3 pabrik saja agar wilayah pantura menjadi bagian daerah swasembada gula," katanya.

Hanya saja, kata dia, persoalannya adalah pihaknya menargetkan swasembada gula tetapi petani tebu juga harus meningkat kesejahteraannya.

"Sekarang ini, petani gula merasa tidak sejahtera. Oleh karena itu, kami berjanji akan mensejahterakan petani gula dengan menyiapkan langkah-langkah seperti penyediaan bibit tebu, bagaimana kreditnya, dan hubungan kemitraan petani dengan pabrik gula terkait masalah produksinya," katanya.

Ia mengatakan saat ini produksi gula petani hanya mampu mencapai 5 ton per hektare sehingga diharapkan ke depan mampu meningkat sebanyak 7,5 ton gula.

"Saya ingin produksi gula petani minim 7 ton per hektare karena apabila produksi itu bisa dicapai maka mereka akan sejahtera. Jangan bilang kita bisa swasembada gula apabila petani tidak sejahtera," katanya.

Bupati Batang Wihaji berharap dengan kehadiran PTPN III ke Kabupaten Batang dapat mendapatkan manfaat banyak dengan menanam tebu.

"Kami akan mendukung langkah-langkah itu. Namun yang jelas, kehadiran PTPN ini bisa memberikan manfaat yang lebih bagi petani tebu," katanya.


 

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024