Logo Header Antaranews Jateng

Banjir genangi sejumlah wilayah di Banyumas

Selasa, 15 Maret 2022 13:27 WIB
Image Print
Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto (kiri) saat memantau kondisi banjir di Desa Pandak, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Selasa (15/3/2022) pagi. ANTARA/HO-Kecamatan Sumpiuh.
Purwokerto (ANTARA) - Bencana banjir dilaporkan menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akibat hujan lebat yang terjadi sejak Senin (14/3) malam hingga Selasa dini hari.

Informasi yang dihimpun di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa pagi, bencana banjir tersebut melanda sejumlah desa di Kecamatan Sumpiuh, Tambak dan Kemrajen.

Saat dihubungi dari Purwokerto, Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto mengatakan hujan lebat yang terjadi sejak Senin (14/3) malam mengakibatkan sejumlah sungai di Kecamatan Sumpiuh meluap, yakni Sungai Sengon, Sungai Srengseng, Sungai Reja, dan Sungai Angin, sehingga menggenangi lima desa dan satu kelurahan.

Menurut dia, wilayah yang terdampak banjir terdiri atas Kelurahan Sumpiuh, Desa Pandak, Desa Kuntili, Desa Kemiri, Desa Karang Gedang, dan Desa Selandaka dengan tinggi genangan air berkisar 30-100 centimeter.

"Pagi ini, kami sedang mengupayakan evakuasi terhadap sekitar 100 warga lanjut usia yang bermukim di Grumbul Rawa Badak, Desa Pandak, ke PAUD atau tempat yang lebih tinggi. Kami juga telah memberikan bantuan makanan untuk warga yang terdampak banjir," katanya.

Ia mengharapkan banjir di Kecamatan Sumpiuh segera surut karena hujan mulai reda. "Alhamdulillah di beberapa titik sudah mulai surut," kata Suryanto.

Selain banjir, kata dia, bencana tanah longsor juga menimpa rumah milik Goman, warga Desa Banjarpanepen RT 01 RW 01, Kecamatan Sumpiuh, hingga rata dengan tanah.

Kendati demikian, dia mengatakan bencana tanah longsor tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Saat ini tim dari BPBD Kabupaten Banyumas, Kecamatan Sumpiuh, Polsek Sumpiuh, Koramil Sumpiuh, dan sukarelawan sudah menyebar ke sejumlah lokasi banjir untuk melakukan penanganan darurat termasuk membantu korban tanah longsor," katanya.

Sementara di Desa Kedungpring, Kecamatan Kemranjen, banjir akibat luapan Sungai Gatel menggenangi ruas jalan nasional di jalur selatan Jateng sehingga arus kendaraan dari arah Yogyakarta dan sebaliknya harus berjalan secara bergantian karena tinggi genangan air sempat mencapai pinggang orang dewasa.

Dalam rekaman video yang beredar melalui WhatsApp, Kepala Desa Kedungpring Sugiono mengatakan banjir akibat luapan Sungai Gatel tersebut juga sempat masuk ke dalam gedung Kantor Desa Kedungpring.

"Kami pemerintah dapat segera melakukan normalisasi terhadap aliran Sungai Gatel karena ini (banjir) sudah dua kali terjadi, pada November 2020 dan sekarang di bulan Maret 2022," kata Sugiono.

Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat langsung turun ke lapangan untuk melakukan penanganan terhadap bencana banjir dan tanah longsor.

"Dari SAR sudah turun, TNI/Polri juga sudah turun. Kita sudah bergerak cepat, tinggal mengidentifikasi saja. Saya juga akan ke sana (lokasi bencana, red.)," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan berdasarkan data sementara ada tiga titik pengungsian, yakni di Desa Pandak, Prembun, dan Gebangsari.

Menurut dia, jumlah pengungsi pada Senin (14/3) malam hingga Selasa (15/3) dini hari dilaporkan mencapai kisaran 6.000 warga namun saat sekarang sudah banyak yang kembali ke rumah masing-masing karena banjir berangsur surut.

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024