Logo Header Antaranews Jateng

Magister IPS UMP gelar pelatihan penulisan buku dalam Kurikulum Merdeka

Jumat, 1 April 2022 14:08 WIB
Image Print
Kegiatan pelatihan penulisan buku yang digelar di Ruang Sidang UMP Tower AR Fachruddin, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 28-30 Maret 2022. ANTARA/HO-UMP
Penulisan buku bagi para guru memiliki arti penting selain untuk meningkatkan kompetensinya
Purwokerto (ANTARA) - Magister Pendidikan IPS Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali menggelar acara pelatihan penulisan buku dalam Kurikulum Merdeka. 

Acara yang digelar di Ruang Sidang UMP Tower AR Fachruddin, 28-30 Maret 2022, diikuti sejumlah guru dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Sedikitnya ada 82 peserta dari Kabupaten  Banyumas, Cilacap, dan Purbalingga.

Pelatihan yang terlaksana berkat kerja sama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Magister Pendidikan IPS UMP, Penerbit Aan Publishing, dan Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto itu dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Irawati, S.E. 

Dalam sambutannya, Irawati mengatakan kegiatan pelatihan penulisan buku tersebut sudah sering dilaksanakan, namun yang paling utama adalah produknya harus nyata.

Baca juga: UMP buka Program Studi Bisnis Digital S1 mulai tahun akademik 2022-2023

"Penulisan buku bagi para guru memiliki arti penting selain untuk meningkatkan kompetensinya. Buku juga bisa dipakai untuk persyaratan kenaikan pangkat, bagi yang PNS (Pegawai Negeri Sipil)," katanya. 

Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber, Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Pendidikan IPS UMP Dr. Sriyanto, M. Pd., Direktur Pascasarjana UIN Saizu Purwokerto Prof. Dr. Sunhaji, dan pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Saat menyampaikan materi, Dr Sriyanto M Pd menjelaskan konsep tentang membaca untuk menulis perlu ditumbuhkembangkan bagi seluruh elemen masyarakat terutama dalam dunia pendidikan terutama pada masa pandemi COVID-19.

"Saat ini daya literasi dan numerasi siswa mengalami penurunan. Menurunnya daya literasi selain faktor pandemi, juga disebabkan oleh buku-buku yang kurang berkualitas, sehingga tidak menarik untuk dibaca. Oleh karena itu, diperlukan upaya agar buku-buku yang ditulis oleh para penulis memenuhi standar," katanya. (sri/tgr)

Baca juga: Satu-satunya di Indonesia, Pusat Studi Cabang dan Ranting Muhammadiyah UMP
Baca juga: Fikes UMP terjunkan tim pemantau kesehatan korban banjir di Banyumas


Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024