Logo Header Antaranews Jateng

Kemenkominfo berbagi cara menghindari teror doxing media massa

Sabtu, 3 September 2022 17:20 WIB
Image Print
Webinar Makin Cakap Digital 2022 dengan tema Menghindari Teror Doxing di Media Sosial bagi para guru dan pelajar di Semarang terlaksana pada Selasa, 16 Agustus 2022. Kegiatan yang berlangsung via Zoom tersebut memiliki tujuan agar pengguna internet, terutama remaja (SMP-SMA) tidak mendapatkan ancaman doxing dan menyebarkan informasi pribadi melalui internet.  ANTARA/Ist
Semarang (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi kembali mengadakan kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2022 dengan tema Menghindari Teror Doxing di Media Sosial bagi para guru dan pelajar di Semarang. 

Webinar yang telah sukses terlaksana pada Selasa, 16 Agustus 2022 berlangsung via Zoom tersebut memiliki tujuan agar pengguna internet, terutama remaja (SMP-SMA) tidak mendapatkan ancaman doxing dan menyebarkan informasi pribadi melalui internet. 

Doxing adalah kegiatan membongkar dan menyebarkan informasi pribadi seseorang tanpa izin dari orang yang bersangkutan dan mengakibatkan munculnya cyber-bullying. Doxing dapat menyebabkan rasa malu yang berasal dari hinaan publik, merusak reputasi, dan hal yang tidak diinginkan lainnya.

Data Digital Civility Index (Indeks Keadaban Digital) yang diukur oleh Microsoft, Indonesia menempati peringkat ke-29 dari 32 negara, sementara UNESCO mencatat Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara soal literasi dunia dengan minat baca sangat rendah sebesar 0,001 persen atau hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia yang rajin membaca. Hal tersebut menunjukkan bahawa minat baca masyarakat saat ini sangat memprihatinkan. Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, Kemenkominfo mengadakan kegiatan webinar untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menghindari ancaman doxing dan berhati-hati dalam menyebarkan informasi di internet. 

Baca juga: Yuk asah skillmu, kubur insecuremu

Dirjen Aptika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan membuka acara dan menginformasikan diperlukannya kolaborasi yang baik agar literasi masyarakat dapat diproses di percepatan transformasi digital saat ini dan dibutuhkan peran guru serta murid untuk terus berkembang serta berpikir kritis dalam bertindak di era transformasi digital.

M. Muzaqi selaku Bendahara relawan TIK Kota Tegal mengatakan pengguna internet kerap mengunggah momen bahagia, melakukan proses jual beli online dan belajar daring. Adanya kegiatan tersebut maka munculah istilah keamanan digital mengingat bahwa dunia maya membuat para penggunanya bebas berekspresi. Kebebasan tersebut memerlukan batasan untuk menghindari kejahatan digital untuk menjaga data pribadi, menghindari kebocoran dan penyalahgunaan data.

"Kasus doxing sering terjadi dalam bentuk penipuan dan ujaran kebencian, maka dari itu, kita perlu berhati-hati mengunggah postingan di media sosial dan lakukan penggantian kata sandi secara berkala," kata Muzaqi.

Baca juga: Berikut tips dan trik berkarya di era digital

Desty Dwiyanasari selaku Founder Duaide menyampaikan jenis-jenis teror doxing yang terdiri dari de-anonimisasi, yaitu pengungkapan identitas asli melalui akun anonim, lalu doxing penargetan yang dilakukan secara sengaja dan doxing  deligitimasi yaitu mengungkapkan informasi yang bersifat sensitif mengenai korban. 

Menurut Desty cara untuk meminimalisir dampak doxing dengan memastikan bahwa akun media sosial dibuat dengan kombinasi password yang kuat dan melaporkan kasusnya pada pihak berwajib.

Iqbaal Harits Maulana sebagai Staf Pengelola Sistem Informasi dan Basis Data menambahkan langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari teror doxing yaitu dengan cara menggunakan mode private pada media sosial, tidak menghubungkan akun media sosial yang satu dengan yang lainnya, tidak menyebarkan lokasi terkini kepada orang-orang yang tidak begitu dikenal dan jangan sembarangan dalam mengunjungi link yang tidak jelas dari mana sumbernya, karena bisa berujung pada situs berbahaya yang dapat merugikan diri kita. Adanya hal ini diharapkan masyarakat dapat berpikir kritis dan waspada dalam menggunakan internet.

Webinar Makin Cakap Digital 2022 diadakan dengan harapan agar masyarakat dapat memahami bahaya teror doxing dan mengetahui bagaimana cara menghindari atau meminimalisir hal tersebut, karena tidak ada keamanan yang terjamin 100 persen saat menggunakan internet. 

Respon masyarakat yang baik terus menjadikan semangat bagi Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Suberkreasi untuk membuat program Indonesia Makin Cakap Digital sebagai media informatif. Detail informasi kegiatan dapat diakses melalui infoliterasidigital.id atau akun media sosial Siberkreasi di Instagram, TikTok, Youtube dan Facebook.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024