Logo Header Antaranews Jateng

Alfiansyah, kehilangan orang tua di tragedi Kanjuruhan yang ingin jadi polisi

Senin, 3 Oktober 2022 15:29 WIB
Image Print
M Alfiansyah (kiri) pada saat berada di kediamannya di Jalan Bareng Raya IIG, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - M Alfiansyah, seorang anak berusia 11 tahun menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal dunia pada tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Saat didampingi sang paman Doni (43) di Kota Malang, Jawa Timur, Senin, Alfiansya mengaku profesi tersebut dirasa sangat menarik bagi anak yang bersekolah di SD Negeri Bareng 2 Kota Malang itu. "Saya bercita-cita menjadi polisi, sepertinya asik gitu menjadi polisi," kata Alfiansyah.

Kedua orang tua Alfiansyah, yakni M Yulianton (40) dan Devi Ratna Sari (30) adalah korban tewas dalam peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam itu.

Keduanya meninggal dunia pada saat akan keluar dari Stadion Kanjuruhan pintu 14, usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Alfiansyah sempat terjatuh saat bersama kedua orang tuanya kendak keluar dari stadion.

"Waktu mau ke bawah saya terjatuh, terus langsung berdiri. Itu masih bersama ayah dan mama. Setelah saya berdiri saya didorong dari belakang dan kemudian melihat ayah terjatuh," ujarnya. Ia menambahkan setelah sang ayah terjatuh, ia kemudian berjalan secara perlahan tanpe berdesakan hingga bisa keluar dari Stadion Kanjuruhan.

Selama ini, almarhum Yulianto memang penggemar Arema FC, namun, setelah menikah tidak lagi pernah menonton pertandingan ke stadion.

Sementara almarhum ibunda Alfiansyah, baru pertama kali ke Stadion Kanjuruhan pada malam terjadi kericuhan itu. Almarhum ayah Alfiansyah, sempat berkata bahwa ajakan untuk menonton pertandingan di Stadion Kanjuruhan untuk membahagiakan anaknya.
 


 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024