Logo Header Antaranews Jateng

Warga Semarang korban salah tembak di AS, keluarga berharap jasad dipulangkan

Selasa, 11 Oktober 2022 23:56 WIB
Image Print
Situasi rumah WNI korban penembakan di Amerika Serikat, Novita Kurnia Putri, yang berlokasi di Pudakpayung, Kota Semarang, Selasa. (ANTARA/ I.C.Senjaya)
Semarang (ANTARA) - Keluarga Novita Kurnia Putri, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban salah tembak di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, berharap jenazah almarhumah bisa dipulangkan untuk dimakamkan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kerabat Novita Kurnia Putri, Rifai Idris di Semarang, Selasa, mengatakan keluarga belum memperoleh kabar tentang kepastian pemulangan jenazah almarhumah.

"Belum ada kepastian, katanya masih proses," kata paman almarhumah Novita itu.

Keluarga, katanya, tidak mengetahui secara pasti penyebab lamanya proses pemulangan jenazah Novita.

Ia menuturkan keluarga berharap jenazah Novita bisa dibawa pulang untuk dimakamkan di tanah kelahirannya di Kota Semarang.

Ia mengatakan suami Novita, Robert Brazil Jr sudah menghubungi keluarga yang tinggal di Pudakpayung, Kota Semarang.

Ia menjelaskan Novita sudah sekitar 1,5 tahun hidup di Amerika Serikat untuk mengikut suaminya yang berprofesi sebagai Angkatan Udara itu.

Sebelumnya, Pemerintah melalui KJRI Houston akan memfasilitasi pemulangan jenazah Novita Kurnia Putri, WNI yang menjadi korban salah tembak di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.



Novita dilaporkan tewas seketika pada Selasa (4/10), setelah rumahnya ditembaki ratusan peluru oleh dua orang remaja yang masing-masing berusia 14 tahun dan 15 tahun.

KJRI Houston juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk memfasilitasi keinginan pihak keluarga almarhumah.

Pemulangan jenazah Novita dari AS ke Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama, khususnya penerbitan dokumen kematian oleh departemen kesehatan setempat.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keluarga berharap jenazah Novita Kurnia Putri dipulangkan ke Semarang

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024