Logo Header Antaranews Jateng

Genpi mantapkan posisi pariwisata Indonesia di mata dunia

Sabtu, 5 November 2022 18:32 WIB
Image Print
Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno saat datang ke acara Genpi di Solo, Sabtu (5/11/2022). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut keberadaan Generasi Pesona Indonesia (Genpi) memantapkan posisi pariwisata Indonesia di mata dunia.

"Posisi pariwisata Indonesia dan ekonomi kreatif terus meningkat tajam. Setelah dibuka kembali (usai pandemi COVID-19) sekarang posisinya naik 12 peringkat dari indeks kepariwisataan," katanya saat membuka Rakornas ke-3 Genpi di Hotel Novotel Solo, Sabtu.

Ia mengatakan dari sisi ekonomi kreatif Indonesia menempati tiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Thailand.

"Ini berkat dukungan dari Genpi. Generasi Pesona Indonesia yang suka healing, benerin feeling, sekaligus refreshing tapi nggak pengen kantong kering apalagi kepala pening," selorohnya.

Baca juga: Sandiaga Uno tak ingin terburu-buru bicara Pilpres 2024

Ia juga mengapresiasi Pemerintah Kota Surakarta yang menjadikan Solo bertransformasi menjadi venue event berkelas internasional.

"Ini butuh jemput bola dari masing-masing stakeholder termasuk kepala daerah sampai masyarakat," katanya.

Ia mengatakan untuk mengembangkan sektor pariwisata dibutuhkan kerja sama kolosal dengan berbagai pihak. Dengan begitu diharapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mampu menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024.

Pada kesempatan itu, ia juga meminta kepada Genpi untuk terlibat dalam sosialisasi kepada masyarakat dalam menghadapi event berkelas internasional termasuk konser yang mendatangkan musisi asing.

"Saya minta Genpi menyosialisasikan kalau nonton konser seperti apa yang harus disiapkan. Kalau semua patuh terhadap SOP, early warning system maka ke depan akan lebih baik," katanya.

Termasuk mengenai konser NCT 127 yang harus dihentikan usai puluhan penonton pingsan saat konser sedang berlangsung, dikatakannya, karena kurangnya sosialisasi SOP kepada para penontonnya.

"Sebetulnya NCT diselenggarakan secara profesional, lokasi konser juga luas. Namun karena ketidaktahuan pengunjung (akibatnya konser harus dibubarkan," katanya.

Baca juga: Sandiaga Uno : Jaga momentum APG untuk dorong pariwisata
Baca juga: Menteri Pariwisata berharap desa wisata menjadi program unggulan


Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024