Logo Header Antaranews Jateng

Rosid Sujono kembali terpilih pimpin Perkosmi Jateng-DIY 2022-2026

Selasa, 15 November 2022 21:07 WIB
Image Print
Foto bersama pada Musyawarah Daerah (Musda) Perkosmi Jateng-DIY 2022, di sebuah hotel di Semarang, Selasa (15/11/2022). ANTARA/Nur Istibsaroh
Semarang (ANTARA) - Rosid Sujono kembali terpilih sebagai Ketua Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Pengurus Daerah Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2022-2026 pada Musyawarah Daerah (Musda) Perkosmi Jateng-DIY 2022, di sebuah hotel di Semarang, Selasa (15/11/2022).

Musda yang diikuti 80 peserta tersebut dihadiri Ketua Umum Perkosami Pusat Sancoyo Antarikso, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, tim Balai Besar POM Semarang, sejumlah ketua asosiasi bidang kefarmasian seperti GP Farmasi Jateng, GP Jamu Jateng, Gakeslab Jateng, pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jateng, dan lainnya.

Musda yang mengusung tema Musda sebagai Sarana Konsolidasi Organisasi dan Peningkatan Kemampuan Anggota dalam Hal Formulasi Produknya tersebut juga diisi dengan seminar dan workshop dengan tema BPOM Regulation Update & 9th Scientific Seminar Profit-Quality with Novel Cleansing Technology.

"Tantangan yang ada saat ini adalah meningkatkan jumlah anggota dan peran aktif anggota termasuk dalam hal pengembangan kosmetika agar terus tumbuh. Untuk di Jateng total anggota Perkosami per akhir Oktober ada 56 yang sebagian besar adalah UMKM," kata Rosid.

Rosid menjelaskan Jawa Tengah merupakan salah satu sentra dan penghasil bahan alam untuk obat tradisional yang potensial untuk menjadi inspirator pengembangan produk kosmetika berbahan alam.

Diperlukan optimalisasi, lanjut Rosid, serta kerja sama dengan stakeholder terkait juga masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya tersebut. Hal sama disampaikan Ketua Umum Perkosmi Pusat Sancoyo Antarikso yang menyebutkan hingga saat ini masih 70-80 persen bahan baku kosmetik impor.

"Ketersediaan bahan baku menjadi salah satu isu yang kami bahas, karena sebagian besar impor. Dengan ancaman krisis, itu bisa berpengaruh pada kesinambungan bahan baku dalam negeri," kata Sancoyo yang menyebutkan secara nasional ada 580 anggota Perkosmi.

Sancoyo sendiri melihat ada banyak perubahan perilaku masyarakat Indonesia terhadap penggunaan kosmetik seperti yang banyak terpengaruh para artis Korea dan perubahan tersebut harus dibaca oleh para perusahaan kosmetika Indonesia dengan terus update informasi dan salah satunya bisa diperoleh pada seminar, pelatihan, atau webinar.

Terkait bahan baku perusahaan kosmetika menghendaki adanya political will dari pemerintah, universitas atau perguruan tinggi, dan semua pihak agar dapat berkolaborasi bersama untuk melakukan riset dan goalnya adalah ketersediaan bahan baku kosmetik dalam negeri dengan kualitas, kuantitas, dan harga yang sesuai.

Dalam kesempatan itu Koordinator Substansi Pemeriksaan BBPOM Semarang Woro Puji Hastuti yang mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan harus mengecek produk yang akan dibeli atau digunakan memenuhi standar keamanan, mutu, kualitas, dan harus ada izin edar.

BBPOM Semarang, kata Woro, masif melakukan perlindungan terhadap masyarakat seperti melalui Cyber Patrol bersama Kominfo telah banyak menurunkan iklan kosmetika yang tanpa mengantongi izin edar, melakukan uji sampel terhadap produk yang sudah mendapatkan izin edar apakah kualitasnya terjaga, serta melakukan sosialisasi.

"Di Jateng selama tahun 2022, ada empat kasus seperti produk tanpa izin edar dan mengandung pemutih. Seluruhnya telah diteruskan ke ranah hukum. Tugas kami adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dan salah satu cara mudah yakni melalui BPOM Mobile ada menu Cek KLIK. Tinggal memasukkan nomor izin edar. Kalau sudah terdaftar saat dimasukkan nomor izin edar, akan keluar keterangan mengenai produknya. Tetapi kalau tidak, berarti tidak usah dibeli," kata Woro.

Cek KLIK merupakan sloga BPOM yang merupakan singkatan dari cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa.


 

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024