Logo Header Antaranews Jateng

Kawasan gundul di Pegunungan Muria kini mulai menghijau

Rabu, 1 Februari 2023 10:42 WIB
Image Print
Program penghijauan di kawasan yang gundul di kawasan Patiayam di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai terlihat hasilnya karena mulai menghijau. (ANTARA/HO-Bldf.)
Kudus (ANTARA) -
Pegunungan Muria dan Patiayam di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang sebelumnya terdapat areal gundul kini mulai menghijau setelah tiga tahun terakhir ditanami 47.845 bibit pohon dengan melibatkan generasi muda untuk melakukan gerakan penghijauan. 
 
Menurut Communications Director Djarum Foundation Mutiara D Asmara melalui rilis yang diterima di Kudus, Rabu, gerakan penghijauan yang diinisiasi Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui program #OneActionOneTree.

"Ini merupakan bagian dari gerakan tahunan yang mengajak masyarakat, terutama generasi muda untuk berpartisipasi secara aktif dalam upaya pemulihan lingkungan melalui kegiatan yang digemari, seperti bersepeda, lari, dan menggunakan platform media sosial," kata dia.
 
Kegiatan tersebut, kata dia, terinspirasi semangat bulan menanam pohon pada bulan Desember dan Hari Gerakan Sejuta Pohon yang dirayakan setiap 10 Januari. 

"Kegiatan ini bertujuan membentuk kebiasaan kolektif terkait cinta lingkungan dalam berkontribusi terhadap perubahan iklim," katanya. 
 
Memasuki tahun ketiga, kata dia, gerakan #OneActionOneTree berhasil mengumpulkan lebih dari 47.845 bibit pohon dan tanaman kekayuan multiguna untuk ditanam di sekitar lereng Patiayam dan Pegunungan Muria Kabupaten Kudus sepanjang tahun 2020–2022.
 
Gerakan penghijauan tersebut, kata dia, diinisiasi sejak tahun 2020 bersamaan dengan masa pandemi. 

Gerakan tersebut, juga dapat mengonversi dan mengintegrasi beberapa kegiatan seperti lari, bersepeda dan unggahan media sosial menjadi sesuatu yang menarik dan berdampak baik jika dilakukan secara konsisten.
 
Gerakan #OneActionOneTree tersebut juga sejalan dengan peraturan pemerintah lewat instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mewajibkan masyarakat untuk dapat menanam dan memelihara sekurang-kurangnya 25 batang pohon selama hidupnya.
 
Dalam tiga kali penyelenggaraan, #OneActionOneTree berhasil mengumpulkan 1.341.604 kilometer capaian dari kegiatan bersepeda, 218.836 km dari aktivitas lari, dan 6.928 unggahan di sosial media. Angka ini kemudian dikonversikan menjadi 47.845 bibit pohon yang tertanam di lereng Gunung Muria dan Perbukitan Patiayam. 
 
Adapun dampak nyata yang perlahan muncul dari gerakan pelestarian lingkungan ini adalah semakin meningkatnya kesadaran para petani untuk merawat pohon yang telah tertanam, selaras dengan nilai ekonomi dari tanaman semusim yang ada di Perbukitan Patiayam.
 
Edi Purnomo, salah seorang petani asal Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus mengakui sebelum ada gerakan #OneActionOneTree ini, kawasan Patiayam gundul dan cuaca terasa lebih panas. Kini udara semakin sejuk dan hijau dengan tanaman buah-buahan. 
 
"Warga percaya, aksi pelestarian lingkungan tidak boleh berhenti pada gerakan penanaman saja, tetapi harus ditindaklanjuti dengan pemeliharaan," ujarnya.
 
Ia berharap lewat #OneActionOneTree, anak dan cucunya juga dapat menikmati dan memanfaatkan sayur dan buah dari pohon yang ditanam.
 
Selain itu, masyarakat juga mendapatkan keuntungan baik secara ekonomi melalui penanaman alpukat, mangga, jeruk pamelo, petai, jengkol, durian, dan cengkih maupun dari segi ekologi pada masa depan. Upaya tersebut juga bertujuan mendukung ekosistem petani musiman untuk berkembang sebagai pekebun hortikultura yang berkelanjutan.


Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025