Logo Header Antaranews Jateng

Sriboga jajaki kerja sama kembangkan porang sebagai bahan baku

Selasa, 28 Februari 2023 19:52 WIB
Image Print
General Manager Commercial PT Sriboga Flour Mill Rike Sundari usai penandatanganan nota kesepahaman dengan UNS di Solo, Selasa (28/2/2023). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pabrikan tepung terigu PT Sriboga Flour Mill menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk mengembangkan komoditas porang sebagai bahan baku pembuatan tepung.

General Manager Commercial PT Sriboga Flour Mill Rike Sundari usai penandatanganan nota kesepahaman dengan UNS di Solo, Selasa mengatakan untuk mengembangkan porang sebagai bahan baku substitusi tepung terigu perlu kontribusi dari lingkungan akademisi.

"Butuh bantuan dari lingkungan akademisi dari sisi lembaga risetnya, harapannya pabrikan terigu tidak lagi tergantung pada gandum karena gandum ini kita tahu impor," katanya.

Ia mengatakan dari hasil pencampuran gandum dengan porang yang dilakukan oleh pengusaha mi mitra kerja sama Sriboga, ternyata hasilnya jauh lebih baik dibandingkan hanya dengan terigu.

"Oleh karena itu, kami yakin porang ini mampu menggantikan gandum namun tidak 100 persen. Jika sudah substitusi gandum dengan pangan lokal maka itu luar biasa. Banyak membantu dari sisi ketahanan pangan lokal dan dari sisi devisa," katanya.

Ia mengatakan dengan penelitian yang lebih mumpuni harapannya terigu berbahan baku porang bukan hanya untuk mi tetapi juga makanan lain berbahan terigu.

"Ahlinya untuk mengembangkan itu ada di sini, kami perlu bantuan dari UNS," katanya.

Sementara itu, Wakil Rektor Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi UNS Sajidan mengatakan upaya ke depan yang perlu dilakukan adalah riset bersama agar kebutuhan terigu tidak hanya tergantung pada impor tetapi juga ada bahan-bahan substitusi produk asli Indonesia.

"Yang bisa memberikan nilai tambah baik secara kualitas maupun ekonomi. Ini yang bisa dilaksanakan bersama antara UNS dengan PT Sriboga," katanya.

Ia mengatakan ke depan perlu ada riset yang lebih komprehensif antara dua belah pihak.

"Akan ada pertemuan lebih intens dengan para peneliti, kami juga punya lahan cukup besar di Hutan Bromo seluas 126 ha yang berpotensi untuk dikembangkan," katanya.

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024