Logo Header Antaranews Jateng

Warga Demak terdampak abrasi terima bantuan rumah dari gubernur

Senin, 13 Maret 2023 20:35 WIB
Image Print
Salah seorang warga terdampak abrasi di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, duduk di depan rumah bantuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)

Demak, Jateng (ANTARA) - Belasan warga Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, yang terdampak abrasi menerima bantuan berupa rumah permanen dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Alhamdulillah dapat bantuan dari Pak Ganjar, terima kasih sudah dibantu, rumah saya sekarang jadi tinggi. Pokoknya senang banget," kata salah seorang warga Desa Bedono, Hikmah (35), di Demak, Senin.

Ia mengungkapkan awalnya warga dihantui gelombang tinggi yang mengakibatkan tempat tinggalnya berdinding kayu hanyut dan hilang, termasuk saat musim air laut pasang (rob) yang juga menjadi momok menakutkan bagi warga Desa Bedono.

Ancaman gelombang tinggi dan air pasang itu bukan hanya membuat tidak nyaman lingkungan, tapi juga mengancam harta dan nyawa warga setempat.

“Kalau ada rob itu sampai setinggi dengkul. Semua perabot harus dipindah dan harus cepat-cepat lari ke tempat aman. Waktu itu sambil gendong anak karena anak masih kecil," ujarnya.

Abrasi yang kerap melanda di desanya itu membuat hidupnya nelangsa karena rumahnya hilang dan hanyut terbawa ke laut.

Namun saat ini kehidupannya berubah jauh lebih baik setelah mendapat bantuan rumah berkonsep panggung melalui Program Tuku Lemah Oleh Omah khusus bagi korban bencana melalui Disperakim Provinsi Jateng.

Cerita serupa juga disampaikan Saunah, warga Desaa Bedono yang puluhan tahun hidup di pesisir pantai membuatnya was-was karena ancaman rob.

"Pokoknya pagi dan malam menangis kalau rob besar datang. Rumah itu bisa menggeliyut (bergoyang) kena ombak," katanya.

Kondisi ekonomi yang membuatnya harus bertahan dan menerima kenyataan pahit hidup di tengah ancaman air rob.

"Rumah saya sempat ambruk dan membuat tempat tinggal hanya seukuran kamar," ujar perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai tukang bangunan.

Ia menyatakan hidupnya sekarang jauh lebih layak dan tenang berkat rumah bantuan dari Pemprov Jateng.

“Dan, alhamdulillah akhirnya dapat bantuan dari Pak Ganjar, bentuknya panggung air rob bisa lolos lewat bawah. Perasaan senang, sekarang ditempati bertiga, saya, suami dan anak," katanya.

Berdasarkan data Disperakim Provinsi Jawa Tengah, bantuan pembangunan rumah baru untuk korban bencana di Jateng pada tahun 2021 tercatat sebanyak 23 unit, pada tahun 2022 sebanyak 19 unit. Dan, bantuan itu masih berlanjut pada 2023 dengan rencana pembangunan sebanyak 123 unit, masing-masing rumah senilai Rp50 juta.

Selain pembangunan rumah baru, juga ada perbaikan rumah korban bencana alam, di mana pada tahun 2021 sebanyak 150 unit rumah, pada tahun 2022 sebanyak 54 unit rumah, dan pada 2023 ditargetkan sebanyak 345 unit rumah diperbaiki, masing-masing unit dianggarkan dana senilai Rp12 juta.



Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025