Logo Header Antaranews Jateng

Kunker ke Hong Kong, Pemkab Kendal hasilkan komitmen investasi senilai Rp700 miliar

Senin, 20 Maret 2023 20:05 WIB
Image Print
Bupati Kendal Dico M. Ganinduto mendengarkan paparan saat meninjau fasilitas pengolahan sampah elektronik di Hong Kong. ANTARA/Ist
Melalui kerja sama ini Pemda Kab. Kendal akan terus mengedukasi dan mendorong peran aktif masyarakat
Semarang (ANTARA) - Bupati Kendal Dico M. Ganinduto membawa pulang komitmen investasi senilai Rp700 miliar setelah melakukan perjalanan dinasnya ke Hong Kong. Oleh-oleh investasi itu berupa rencana pembangunan fasilitas pengolahan daur ulang sampah plastik dan elektronik berteknologi modern di atas lahan seluas 2,5 hektar dan akan menjadi fasilitas pengolahan sampah plastik terbesar di Asia Tenggara. 
 
Dalam kunjungan kerjanya Bupati Dico yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Kendal Sugiono, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia mengenai pengelolaan sampah plastik di Kendal.
 
Penandatanganan MoU disaksikan oleh Konsul Ekonomi 2, KJRI Hong Kong Yomi Eka Putra. Agenda lain kunjungan juga diisi dengan melihat fasilitas pengolahan sampah plastik, New Life Plastic, Ltd (NPL) dan pengolahan sampah elektronik, Waste Electrical and Electronic (WEE) Park di Hong Kong. 
 
"Saya selalu mengupayakan agar setiap kunjungan keluar negeri membawa hasil yang konkret bagi Kendal, jadi tidak sekadar menjaga hubungan dan melakukan kegiatan komunikasi bilateral. Investasi yang ditempatkan oleh investor Hong Kong ini memberikan tiga nilai tambah bagi masyarakat," katanya.

Baca juga: Collaborative stakeholder, Kendal optimistis tingkatkan literasi numerasi

Ketiganya, yang pertama dari sisi nilai ekonomi, memberdayakan, dan menggerakkan ekonomi desa melalui pengelolaan sampah plastik, kedua meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan yang terakhir meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan penciptaan lapangan kerja (job creation).
 
Ia menjelaskan investasi fasilitas pengelolaan sampah senilai Rp700 miliar itu akan mendaur ulang mayoritas sampah plastik regional dari wilayah Kabupaten Kendal dan sekitarnya, dimana produk akhir yang dihasilkan berupa pellet atau biji plastik akan diekspor, sehingga menambah pendapatan devisa negara. 
 
Hal itu memberikan dampak signifikan terhadap upaya penerapan circular economy dalam pengelolaan industri di Kabupaten Kendal dan menjadikan Kendal sebagai pusat industri di Jawa Tengah yang mengedepankan konsep industri hijau dengan prinsip menggunakan sumber daya alam yang efisien, dapat digunakan ulang, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
 
“Melalui kerja sama ini Pemda Kab. Kendal akan terus mengedukasi dan mendorong peran aktif masyarakat untuk bekerja sama dengan BUMDes melakukan tata kelola sampah, dimulai dari memilah sampah rumah tangga mereka dan melihat sampah sebagai salah satu sumber pendapatan. Jadi, melalui tata kelola sampah yang baik, kita tidak hanya ikut menjaga lingkungan tetapi sekaligus meningkatkan pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat agar lebih optimal,” tutup Dico. 
 


Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024