Logo Header Antaranews Jateng

Mengintip celah Indonesia agar lolos dari sanksi berat FIFA

Jumat, 31 Maret 2023 09:49 WIB
Image Print
Sejumlah pesepak bola Bhayangkara FC dan Rans Nusantara FC foto dengan membentangkan banner duka cita atas gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, saat lanjutan Liga 1 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/3/2023). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Celah

Sanksi berat membayangi, namun tentu harapan besar itu tidak terjadi. Para pemangku kepentingan sudah pasti bakal berjuang agar FIFA tak keras dalam memberikan hukuman.

Bahkan sebelum FIFA mengumumkan pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah, Pemerintah Indonesia dan PSSI langsung gerak cepat.

Dengan arahan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PSSI Erick Thohir langsung terbang ke Doha, Qatar untuk berdiplomasi mencari solusi. Memang pada akhirnya tak sesuai harapan, namun itu telah menunjukkan keseriusan Indonesia.

Jokowi pun kembali meminta Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi, termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah ajang-ajang lainnya.

Pun bila terkena sanksi sesuai dengan pernyataan FIFA, harapannya tidak terlalu berat. Sebelum mengeluarkan hukuman, FIFA juga pastinya sudah memperhitungkan segala aspek, termasuk kecintaan masyarakat Indonesia terhadap sepak bola. Dengan penduduk lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar. Itu yang menjadi landasan FIFA berpotensi tidak memberikan sanksi keras.

Contoh konkret ketika Tragedi Kanjuruhan. Indonesia bisa terlepas dari sanksi FIFA setelah Pemerintah Indonesia melakukan langkah cepat untuk melakukan pendekatan kepada FIFA.

Namun tetap saja semua keputusan ada di FIFA. Harapan besar tentu saja Indonesia tak terkena sanksi. Pun bila ada, jangan sampai memberatkan.

Terpenting lagi seperti yang diungkapkan Jokowi, jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semua, bagi persepakbolaan Indonesia.

Pembenahan harus tetap dilakukan agar situasi seperti saat ini tak terulang. Kalimat penutup yang kurang lebih sama untuk naskah Tragedi Kanjuruhan.

 Baca juga: Wakil Presiden sebut masih ada hari esok untuk pemain Timnas U-20 RI

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024