Logo Header Antaranews Jateng

Tim gabungan Basarnas lakukan pencarian korban diterkam buaya di Pasaman Barat

Jumat, 31 Maret 2023 11:17 WIB
Image Print
Tim gabungan Basarnas Pasaman saat memulai pencarian, Jumat (31/3) terhadap korban yang diduga diterkam buaya saat mandi di Sungai Sikobo, Jorong Silawai Timur, Kecamatan Sungai Beremas pada Kamis sore (30/3/2023). (ANTARA)
Simpang Empat, - (ANTARA) -
Tim gabungan Basarnas Pasaman di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melakukan pencarian terhadap seorang anak Rifaldi Anesta (13) yang diduga diterkam seekor buaya saat korban mandi di Sungai Sikobo, Jorong Silawai Timur, Kecamatan Sungai Beremas pada Kamis (30/3) sore.
 
"Tim gabungan hari ini terdiri dari TNI AL, TNI AD, Basarnas, BPBD dan Polisi lakukan pencarian korban diduga diterkam buaya pagi ini," kata Koordinator Basarnas Pasaman, Dhio Ulwi Finanda, Jumat.
 
Ia mengatakan untuk pencarian korban pihaknya menurunkan delapan perahu. Terdiri dari satu perahu karet milik TNI AL, dua perahu karet Basarnas dan lima perahu masyarakat.
 
Menurutnya dari informasi yang diperoleh kejadian korban diterkam buaya berawal pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB saksi Suprianto dan Supar melihat korban sedang bermain di pinggiran sungai bersama dua orang rekannya Habib (9) dan Wildan (12).
 
Kemudian sekira pukul 17.15 WIB kedua rekan korban melihat ada seekor buaya di permukaan sungai dan memberi tahu korban bahwa agar tidak mendekati sungai, namun hal itu tidak digubris oleh korban.
 
Kedua rekannya Habib dan Wildan telah memberi tahu bahwa mereka melihat buaya, dengan tujuan agar korban tidak melompat ke dalam sungai namun korban malah mengatakan apa dilihat oleh temannya itu bukan buaya melainkan hanya sepotong kayu.
 
Setelah itu korban Rifaldi Anesta ini melompat ke sungai dan langsung kaki korban diterkam oleh buaya tersebut.
 
Kedua rekannya Habib dan Wildan mencoba membantu dengan berusaha memukul buaya dan menarik korban dari mulut buaya tapi tidak berhasil sehingga korban ditarik dan dibawa oleh buaya ke dalam air.
 
Melihat kejadian itu saksi Supriyanto dan Supar juga mencoba mengejar buaya tersebut sambil berteriak meminta pertolongan warga lainnya, akan tetapi korban telah menghilang.

"Saat ini kita terus menyusuri sungai mencari korban. Mudah-mudahan korban segera ditemukan," harapnya.
 
 
Baca juga: Ayah korban D menjadi saksi dalam sidang perkara penganiayaan libatkan AG
Baca juga: Tim gabungan perluas pencarian korban kapal karam di sekitar perairan Mentawai


Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024