Logo Header Antaranews Jateng

Arpus Semarang ajak orang tua biasakan anak baca buku ketimbang "gadget"

Sabtu, 8 April 2023 14:10 WIB
Image Print
Pengunjung menyaksikan pameran dokumentasi foto dan arsip bertajuk Ode Untuk Ayah, Ode to a Father di Gedung Oudetrap, Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/12/2022). Pameran yang diselenggarakan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang bekerja sama dengan keluarga Ichsan dan Yayasan Riset Visual mataWaktu itu menampilkan 39 panel dokumentasi foto dan arsip dalam rangka memperingati 120 tahun Wali Kota Pertama Kota Semarang Mohammad Ichsan (1946-1949), yang akan berlangsung 10-18 Desember 2022. ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj. (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Semarang (ANTARA) - Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang Endang Sarwiningsih Setyawulan mengingatkan orang tua untuk tetap membiasakan anaknya membaca buku ketimbang gadget meski sekarang sudah era digital dengan akses internet.

"Sekarang semua kan ada di gadget ya. Tetapi, informasi di internet itu kan luas sekali. Kami sih berharap anak-anak banyak membaca buku," kata Endang, di Semarang, Sabtu.

Menurut dia, setiap informasi di internet bisa dengan mudah diakses siapapun tanpa disaring, sehingga akan berdampak tidak baik terhadap anak-anak jika tidak didampingi dalam mengaksesnya.

"Bagaimana menyaring (informasi, red.) referensi yang bisa dipertanggungjawabkan? Kalau buku, apalagi di perpustakaan kan sudah jelas referensinya bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Ia menjelaskan Arpus Kota Semarang sebenarnya juga memiliki aplikasi perpustakaan digital bernama "Si Booky", tetapi buku-buku elektronik yang dihadirkan tentu sudah melalui proses seleksi.

Perpustakaan digital, kata dia, dihadirkan untuk semakin mendekatkan masyarakat dengan buku, sehingga dari rumah pun bisa mengakses buku-buku bacaan yang menjadi koleksi Arpus Kota Semarang.

"Jadi, lebih mudah mengakses buku. Dari rumah pun bisa membaca koleksi-koleksi buku kami. Hanya saja, untuk koleksi buku-buku elektronik memang masih terbatas dibanding buku cetak," katanya.

Endang mengatakan Arpus Kota Semarang memiliki layanan bernama Si Buku Bercerita (Sibuca) untuk penyandang difabel, khususnya tuna rungu yang ingin mengakses buku bacaan.

"Sibuca ini buku-buku yang bisa bercerita, dilengkapi dengan bahasa isyarat. Ini terus kami lengkapi, sementara ini yang tersedia (dalam Sibuca, red.) baru buku anak-anak," ujarnya.

Bagaimanapun juga, Arpus Kota Semarang terus berupaya mendorong masyarakat, khususnya anak muda untuk senang membaca di perpustakaan dengan membuat suasana yang senyaman mungkin.

"Kami terus berupaya menjadikan perpustakaan ini sebagai tempat rekreasi dan tempat belajar yang menyenangkan. Orang yang banyak membaca akan paham betul dan menjadi bijak," ucapnya.
 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024