SMK PSM Randublatung gelar ngaji "Menjadi Santri yang Komunikatif"
Senin, 10 April 2023 10:45 WIB
Fakta ini menunjukkan masih banyak orang dalam berkomunikasi terutama di internet belum menerapkan etika berkomunikasi.
Kondisi itulah yang menjadi latar belakang diselenggarakannya “Ngaji Komunikasi”
Sambut Bulan Suci Ramadhan di SMK Pesantren Sabilil Muttaqien(PSM) Randublatung melalui pesantren kilat dan ngaji komunikasi.
Acara ngaji komunikasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu (8/4/2023) di aula SMK PSM Randublatung.
Kegiatan Ngaji Komunikasi ini dihadiri oleh Alifa Nur Fitri, M.I.Kom. selaku dosen UIN Walisongo sekaligus Ketua YPI PSM Randublatung, Siti Noor Afifah, S.Pd.I selaku Koordinator Pesantren Kilat, dan siswa-siswi SMK PSM Randublatung Kelas XI AKL 2 dan XI OTKP 1 sejumlah 72 siswa.
Ngaji komunikasi yang mengangkat tema “Menjadi Santri yang Komunikatif” ini merupakan rangkaian kegiatan Pesantren Kilat yang diadakan oleh SMK PSM untuk membangkitkan kesadaran siswa mengenai pentingnya komunikasi. Terutama komunikasi dengan menerapkan prinsip- prinsip Islam atau yang disebut dengan komunikasi Uslam.
Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan semangat siswa dalam beribadah selama bulan ramadhan.
Dalam pemaparannya, Alifa Nur Fitri menyampaikan, “Komunikasi sangat penting karena akan membentuk kehidupan kita, di antaranya untuk keberhasilan kita sendiri, dan organisasi tempat kita bekerja. Juga untuk kelompok di mana kita menjadi bagian, serta untuk hubungan yang kita kembangkan dengan orang lain. Tentunya ketika kita berkomunikasi bisa menerpkan prinsip-prinsip Islam sehingga menjadi santri yang komunikatif.
“Ada beberapa prinsip etika komunikasi Islam menurut Jalaludin Rahmat yaitu Qawlan Sadidan yaitu berkata benar dan jujur, seperti dijelaskan dalam Surat Al Ahzab ayat 70 , Qawlan Balighan berarti berkata lugas, efektif, dan tepat sasaran dijelaskan dalam Surat An Nisa: 63, Qawlan Maysuran berkata yang mudah dipahami dijelaskan dalam Q.S. Al-Isra: 28, Qawlan Layyina atau berkata yang lemah lembut dijelasakan dalam Q.S. Taha:44, Qawlan Karima yaitu ketika berkomunikasi dengan menggunakan kata yang mulia, indah, santun (terutama pada orang tua) dijelaskan dalam Q.S.Al Isra: 23. Qawlan Ma'rufan yang berarti berkata yang menentramkan jiwa, baik, dan pantas”, imbuhnya.
Dalam pemaparannya ia juiga menyampaikan tokoh-tokoh yang menggunakan komunikasi yang sesuai ajaran Islam dalam dakwahnya, dianataranya adalah Syekh Ali Jaber, Gus Baha, dan Quraish Syihab.
Selain itu juga ada Habib Husain Ja’far yang dalam penyampaian dakwahnya menerapkan Qawlan Balighan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak muda.
Acara tersebut dibuka oleh Siti Noor Affifah selaku guru pengampu Pendidkan Agama Islam dan koordinator pesanteren kilat.
Siti Noor Afifah menyampaiakan, “Semoga apa yang didapatkan dalam kegiatan ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu siswa-siswa juga bisa memanfaatkan media sosialnya agar digunakan lebih bijak lagi dan untuk mengaji juga belajar dari beberapa konten ulama yang ada di media sosial."
Pewarta : AZM/KSM
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024