Logo Header Antaranews Jateng

Sejumlah SD negeri di Semarang kekurangan siswa

Rabu, 28 Juni 2023 18:04 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Sejumlah sekolah dasar (SD) negeri di Kota Semarang, Jawa Tengah kekurangan siswa pada penerimaan peserta didik  baru (PPDB) 2023 karena hanya sedikit yang diterima dari kuota yang disediakan.

Berdasarkan hasil seleksi yang dipantau dari laman resmi PPDB Kota Semarang 2023, Rabu, sejumlah SD yang minim siswa, di antaranya SDN Wonodri, SDN Karangkidul, SDN Plalangan 02, dan SDN Sumurrejo 01 Semarang.

Dari kuota yang disediakan sebanyak 28 siswa, di SDN Wonodri hanya ada 10 siswa diterima, SDN Karangkidul hanya ada enam siswa, SDN Plalangan ada 10 siswa, dan SDN Sumurrejo hanya 12 siswa.

Ada beberapa SD negeri lain yang kekurangan siswa tetapi tidak terlalu minim, seperti SDN Jomblang 03 yang siswa baru tahun ajaran ini sebanyak 30 orang dari kuota 56 kursi.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku sudah mengetahui persoalan tersebut dan akan segera melakukan evaluasi terkait adanya sejumlah SD negeri yang minim siswa baru.

Ita, sapaan akrab Hevearita menyebutkan bahwa salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab SD negeri minim pendaftar adalah berkaitan dengan sulitnya akses transportasi.

"Kaitan PPDB, ada (aduan, red.) yang masuk ke saya tidak adanya akses transportasi ke sana (sekolah). Ini kan susah. Makanya, perlu dicarikan solusi-solusi," katanya.

Menurut dia, pemetaan akan dilakukan di setiap sekolah yang kekurangan siswa untuk mengetahui penyebabnya karena bisa saja berbeda berdasarkan kondisi sekolah masing-masing.

Dalam waktu dekat, ia akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk menjelaskan permasalahan tersebut dan mencarikan solusi terhadap SD-SD negeri yang kekurangan siswa.

"Saya minta dinas pendidikan mencari tahu apa yang menjadi permasalahan di PPDB ini (sampai kekurangan siswa, red.), kemudian kendala-kendala apa yang ada di wilayah masing-masing," katanya.

Jika memang kendala terkait akses transportasi, kata dia, bisa dibukakan jalur feeder Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang untuk memfasilitasi siswa di sekolah tersebut.

"Karena tadi (aduan) yang masuk di medsos susahnya transportasi ya, di SDN Jomblang 03. Makanya, ini nanti kami akan evaluasi kendala apa di wilayah masing-masing," pungkas Ita.


Baca juga: Pemkot Semarang siap hibahkan tanah untuk pembangunan SMA baru

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024