Logo Header Antaranews Jateng

Rifan Financindo Semarang bekali jurnalis dengan ilmu "trading"

Kamis, 24 Agustus 2023 23:20 WIB
Image Print
Peserta dipandu konsultan sedang memantau pergerakan harga komoditas saat pelatihan "trading" yang digelar Rifan Financindo Berjangka (RFB) Semarang, di Kantor RFB Semarang, Rabu (23/8/2023). (ANTARA/HO-RFB)
Semarang (ANTARA) - Rifan Financindo Berjangka (RFB) Semarang menggelar pelatihan "trading" bagi kalangan jurnalis di Semarang, Jawa Tengah, untuk mengedukasi dan melindungi dari investasi ilegal.

Bertempat di Trading Experience Center RFB Semarang, Rabu (23/8), para jurnalis diajak untuk belajar dunia mengenai investasi, beserta praktik "trading" didampingi konsultan.

"Trading Experience Center adalah inisiasi kantor RFB Semarang untuk menghadirkan pengalaman baru bagi siapa pun yang ingin belajar trading, tapi tidak tahu harus mulai dari mana," kata Kepala Cabang RFB Semarang Mia Amalia dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Kamis.

Diakuinya, informasi mengenai seputar "trading" sangat banyak, tetapi tidak runtut dan tersebar yang seringkali membuat masyarakat justru kebingungan dengan dunia investasi.

"Karena itu, kami harap fasilitas ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar tidak lagi tertipu robot trading atau investasi bodong," katanya.

Trading Experience Center diluncurkan bersamaan dengan pelatihan tersebut seiring semangat menyambut bulan kemerdekaan, dengan mengusung konsep "Belajar Trading Sampai Yakin".

"Karena dari hasil riset dan pengalaman PT RFB yang telah berdiri selama 23 tahun, masyarakat seringkali membeli investasi yang tidak mereka pahami dan yakini legalitas dan keamanannya," katanya.

"Mereka tidak menggunakan analisis keuangan dan rencana investasi yang jelas dan terstruktur, serta mudah tergiur iming-iming keuntungan yang too good to be true karena hanya ‘ikut-ikutan’ atau FOMO," lanjutnya.

Namun, kata dia, perkembangan teknologi dan media sosial membuat siapapun, termasuk pemerintah semakin kesulitan menahan laju dan penyebaran informasi bohong alias hoaks.

Ditambah lagi, sangat mustahil untuk menghalangi masyarakat mengakses internet karena hampir semua orang memiliki gadget yang menjadikan hoaks tersebar sangat cepat dan bisa ditemukan di mana saja.

Mia mengatakan bahwa siapa saja tanpa terkecuali bisa tertipu investasi ilegal, apalagi "trading" sering disebut-sebut dan diyakini anak muda zaman sekarang sebagai bisnis dan investasi masa depan.

Oleh karena itu, Trading Experience Center dirancang sebagai program preventif yang sengaja didesain seperti seminar investasi intensif selama 4 jam penuh, dipandu oleh konsultan yang telah lulus ujian resmi dari BAPPEBTI.

"Kami memberikan akses langsung ke akun demo PT RFB dengan tentu saja didampingi oleh konsultan yang berpengalaman dan berlisensi. Jadi, setiap peserta punya kesempatan tidak terbatas untuk merasakan bagaimana menjalankan sistem trading yang legal," katanya.

"Termasuk diajarkan juga cara menganalisis pergerakan market yang tidak pernah berhenti bergerak selama hampir 24 jam setiap hari," katanya.

Tak hanya pengenalan sistem transaksi, setiap peserta juga diajarkan cara menyusun rencana investasi, memprediksi arah pergerakan pasar, menganalisis berita ekonomi, dan teknik manajemen risiko dalam investasi.

Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024