Logo Header Antaranews Jateng

LDII Surakarta arahkan anggota tidak golput Pemilu 2024

Senin, 16 Oktober 2023 16:14 WIB
Image Print
Ketua DPD LDII Kota Surakarta Muhammad Zein (kanan) bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (kiri) di Solo, Jawa Tengah, Senin (16/10/2023). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) -
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengarahkan para anggotanya yang memiliki hak pilih agar tidak bersikap golput pada Pemilu 2024.
 
Ketua DPD LDII Kota Surakarta Muhammad Zein di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan pihaknya selalu meminta para anggota untuk aktif pada Pemilu 2024.
 
"Kami selalu memberikan (arahan) agar warga kami khususnya dan juga masyarakat (umum) untuk aktif dalam pemilu nanti," katanya usai bertemu dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
 
Zein menyatakan pihaknya meminta warga LDII agar menggunakan hak pilih masing-masing, namun tidak ada arahan khusus dari pengurus LDII kepada para anggota untuk memilih calon tertentu.
 
"Kami tidak ada arahan tertentu, tapi kami minta warga kami agar tidak ada yang golput," katanya.
 
Ia juga berharap pada Pemilu 2024 tidak ada gesekan atau hal-hal yang mengakibatkan kejadian intoleransi.
 
"Tadi kami bahas dengan mas wali (Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka) terkait toleransi, kami ingin sekali Surakarta yang saat ini peringkat empat kota toleran di Indonesia," ujarnya.

LDII, kata dia, siap mendukung Pemerintah Kota Surakarta untuk meningkatkan prestasi lagi ke depan agar bisa menjadi kota toleran peringkat kedua atau ketiga.
 
Terkait pertemuan dengan Gibran, dia menjelaskan pembahasan yang diangkat, salah satunya mengenai program kerja LDII dan berupaya meningkatkan toleransi di Kota Solo.
 
"Kalau dari LDII Solo (program) kami sudah merambah ke sekolah-sekolah formal. Harapannya (para pelajar) bisa punya budi pekerti, budi luhur," ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya menggenjot budi pekerti untuk anak-anak muda saat ini, sebab tanpa budi pekerti maka anak yang cerdas berpotensi melenceng kecerdasannya.
 
"Anak-anak muda saat ini pintar-pintar, tapi tidak dibarengi dengan budi pekerti maka bisa melenceng kepintarannya, bisa digunakan untuk hal-hal negatif," katanya.

Baca juga: Gibran tanggapi keputusan MK : Wis clear ya


Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024