Logo Header Antaranews Jateng

TPID dan Satgas Pangan diminta intensifkan pantauan harga pangan

Selasa, 24 Oktober 2023 08:33 WIB
Image Print
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri secara daring di Semarang, Senin (23/10/2023). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)
Semarang (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah dan Satgas Pangan Provinsi Jawa Tengah diminta untuk mengintensifkan pantauan guna menjaga stabilitas harga komoditas pangan pokok di masyarakat.

“Tim di lapangan saya minta untuk terus memantau harga di pasar, khususnya terkait komoditas pangan atau bahan pokok masyarakat," kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri secara daring di Semarang, Senin.

Menurut dia, pemantauan itu mesti dilakukan untuk mengetahui perkembangan harga komoditas yang memiliki andil dalam inflasi di wilayahnya, apalagi inflasi di enam kabupaten/kota di Jateng pada September 2023 tercatat lebih tinggi dari rata-rata nasional dan provinsi.

“Saya minta untuk laporan perkembangan di lapangan setiap hari," ujarnya.



Nana mengungkapkan, berdasarkan data Kemendagri tercatat ada sekitar 65 pemerintah daerah yang menjadi sorotan tentang kepatuhan menyampaikan laporan harian pekan ke-III Oktober 2023.

Di antara puluhan pemda tersebut, lanjut dia, ada satu daerah di Jateng yang masuk daftar yaitu Kabupaten Kendal.

Oleh karena itu, Nana meminta pemerintah daerah untuk disiplin menyampaikan laporan harian. khususnya daerah yang masuk sorotan pemerintah pusat sebab laporan harian tersebut digunakan sebagai panduan untuk mengambil langkah strategis dan pengambilan kebijakan selanjutnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Jateng juga sudah memberikan arahan kepada pemerintah kabupaten/kota mengenai pengoptimalan pelaksanaan sembilan langkah konkret arahan Menteri Dalam Negeri atas upaya penanganan inflasi daerah dan melaporkan secara mingguan kepada Pemprov Jateng.

Kemudian, melakukan pencermatan kembali terhadap anggaran inflasi pada APBD pemerintah kabupaten/kota, mengoptimalkan perencanaan anggaran tahun berjalan sehingga tidak menumpuk di akhir tahun, melakukan pencermatan dalam inputing data harga harian pada laman SP2KP Kementerian Dalam Negeri.



Arahan berikutnya adalah melakukan terobosan-terobosan baru dalam upaya percepatan pengendalian harga beras Jateng, melakukan pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami pangan lainnya, memperkuat sinergi TPID dengan instansi vertikal dan atau antardaerah.

“Hingga kini, komoditas pangan yang berandil besar dalam inflasi masih berkutat dengan harga beras dan gula. Sebagai contoh harga gula di Kota Semarang bahkan sempat menyentuh Rp16.000 per kilogram,” katanya.

Terkait dengan komoditas penyumbang inflasi ini, Pemprov Jateng telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menstabilkan harga dengan penyaluran stok beras cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) dengan sasaran masyarakat miskin.

Baca juga: Dishanpan Kota Semarang pantau kenaikan harga gula dan cabai

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024