Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Semarang genjot program sekolah swasta gratis

Sabtu, 28 Oktober 2023 08:34 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto saat peluncuran Festival Lokal Belajar.id Kota Semarang 2023, di Semarang, Jumat (27/10/2023). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menggenjot program sekolah swasta gratis sebagai upaya pemerataan pendidikan, yang saat ini sudah mencakup sebanyak 121 sekolah swasta dari berbagai jenjang.

"Jika memang diperlukan banyak lagi sekolah swasta gratis, maka akan kami berikan agar anak-anak bisa belajar," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Ita, sapaan akrab Hevearita, saat peluncuran Festival Lokal Belajar.id Kota Semarang 2023 dan penyerahan Hibah Sekolah Swasta Gratis di Gedung Dewa Ruci, Semarang.

Ia mengatakan akan terus mengupayakan sekolah swasta gratis agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan dan kompetensi untuk bekal di masa depan, sekaligus menyiapkan Indonesia Emas 2045.

"Kami support sekolah swasta agar bisa sejajar dengan sekolah negeri, karena orang biasanya memilih sekolah negeri. Sekolah swasta gratis juga untuk pemerataan karena sekolah negeri jaraknya jauh," katanya.

Di sisi lain, kata dia, pendirian sekolah negeri juga memerlukan proses dan perizinan yang panjang sehingga langkah paling mudah adalah dengan memberikan dukungan kepada sekolah swasta.

"Kami mengupayakan untuk mendapat izin mendirikan sekolah negeri, tetapi prosesnya panjang. Jadi paling mudah, ya, kami berikan support kepada sekolah swasta," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto menyebutkan sampai saat ini sudah ada 121 sekolah swasta gratis yang dibiayai Pemkot Semarang, dengan perincian 32 PAUD/TK, 47 SD, dan 42 SMP.

Menurut dia, program sekolah swasta gratis menjawab permasalahan masyarakat terkait jarak atau zonasi tempat tinggal dengan sekolah negeri sehingga ke depan tidak menutup kemungkinan akan bertambah.

"Kami akan melakukan kajian. Jika perlu menambah sekolah swasta gratis, maka akan kami tambah. Anggarannya sesuai jumlah murid yang dilayani oleh sekolah swasta. Jadi prinsipnya bagaimana jika ada pelajar yang sekolah di swasta tersebut bisa gratis," katanya.

Ia menjelaskan ada beberapa indikator bagi sekolah swasta bisa melayani pendidikan gratis, yakni komitmen sekolah, pemetaan lokasi, dan tentunya komitmen peserta didik untuk mengenyam pendidikan.

"Yang perlu disiapkan pertama, komitmen. Jika sudah punya komitmen, kami berikan bantuan sekolah swasta gratis, maka benar-benar tidak dipungut biaya ke anak-anak. Kemudian pemetaan, titik mana saja yang bisa support sekolah swasta gratis karena di beberapa kecamatan, sekolah negerinya kan langka," katanya.

Baca juga: Para siswa mendeklarasikan SMA 1 Kudus sebagai sekolah ramah anak

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024