Pemkab Klaten sebut vaksinasi satu-satunya cara putus penularan polio
Senin, 15 Januari 2024 15:10 WIB
"Satu-satunya untuk memutus rantai penularan dengan vaksinasi serempak. Malah untuk saat ini dilaksanakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sleman," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten Anggit Budiarto di sela Pencanangan Sub PIN Polio Kabupaten Klaten di Kecamatan Manisrenggo, Senin.
Ia mengatakan sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maka sasaran vaksinasi untuk anak dengan usia mulai dari nol tahun hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari.
Berdasarkan data, kata dia, ada 137.183 anak di Kabupaten Klaten yang menjadi sasaran vaksinasi. "Kalau khusus di Kecamatan Manisrenggo ini ada sebanyak 4.642 anak," katanya.
Disinggung mengenai perkembangan kesehatan anak yang terkena polio, yang juga bertempat tinggal di Manisrenggo, Anggit Budiarto mengatakan bahwa kondisi anak tersebut sudah membaik.
"Ekstrimitas kaki kiri sudah bisa digunakan untuk menahan, yang kanan masih belum kuat sehingga si anak masih merangkak untuk jalan," katanya.
Ia mengatakan pengobatan yang dilakukan saat ini yakni rutin fisioterapi dua kali dalam satu minggu dan rutin kontrol ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sebulan sekali.
Mengenai kondisi lingkungan tempat anak tersebut tinggal, ia mengatakan menurut WHO dan Kemenkes sudah dinyatakan sangat bagus.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan pemerintah daerah (pemda) berupaya agar virus polio tersebut tidak menyebar ke anak yang lain.
Oleh karena itu, menurut dia, penting dilakukan tracing atau pengecekan.
"Hari ini vaksinasi dilaksanakan serentak dengan Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, di Manisrenggo, karena kasus ada di sini. Biar masyarakat kondusif, bahwa kami telah melakukan imunisasi ini," katanya.
Baca juga: Dinkes Boyolali laksanakan imunisasi polio serentak di 25 puskesmas
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024