Logo Header Antaranews Jateng

Semen Gresik sukses konversi bahan bakar fosil ke energi hijau CNG

Rabu, 31 Januari 2024 16:52 WIB
Image Print
Karyawan Semen Gresik sedang beraktivitas di area finish mill Pabrik Rembang, Jawa Tengah. Dok. Semen Gresik
Pabrik RembangĀ berhasil 100 persen mengonversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi energi compressedĀ natural gas (CNG),

Semarang (ANTARA) - PT Semen Gresik terus berupaya mewujudkan komitmen pengelolaan energi ramah lingkungan dengan mensubtitusi bahan bakar fosil dengan energi hijau yang lebih ramah lingkungan.

Perusahaan persemenan terkemuka ini telah berhasil 100 persen mengonversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi energi compressed   natural gas (CNG) untuk operasional produksi peralatan finish mill Pabrik Rembang.

Kepala Departemen Produksi dan Pemeliharaan PT Semen Gresik, Bangkit Nadyo Priambodo, menuturkan bahwa sebagai langkah strategis perusahaan untuk menghadapi tuntutan global guna mengurangi emisi karbon dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih.

Lanjutnya, CNG dikenal sebagai bahan bakar yang lebih ekonomis dan bersih, dengan berbagai manfaat termasuk emisi yang lebih rendah, hingga aspek pemeliharaan peralatan yang lebih mudah.

“Menurut data perusahaan, substitusi BBM ke CNG mampu menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) dari hasil pembakaran dengan perbedaan faktor emisi yaitu 74,1 menjadi 56,1 kg CO2/GJ,” terangnya.

Pihaknya menyebutkan bahwa hal ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan mengambil peran aktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selain itu, lanjut Bangkit, dalam pemakaian energi alternatif atau alternative fuel & raw material (AFR), perusahaan telah mengalihkan sebagian kebutuhan energinya dari sumber fosil ke sumber energi ramah lingkungan, termasuk tenaga surya dan biomassa.

“Ada sebanyak 30 panel solar cell atau pembangkit listrik tenaga surya yang terpasang dengan kapasitas 14,55 kWp (kilowatt peak). Sedangkan dalam program pengganti substitusi energi panas atau thermal substitution rate (TSR) yang berhasil tercapai sebesar 1,5 persen di tahun 2023, perusahaan menggunakan sekam padi, tongkol jagung (bonggol), plastik kemasan, dan limbah kulit,” jelasnya.

Dari berbagai inisiatif strategis dan inovasi dalam kontribusi pada perlindungan lingkungan, termasuk di dalamnya program konversi bahan bakar fosil ke sumber energi ramah lingkungan, perusahaan telah mencatatkan banyak prestasi. Diantaranya berhasil memperoleh penghargaan penghargaan Proper Hijau 2023 dari Kementerian LHK selama 3 tahun berturut-turut dan Apresiasi Terbaik Good Mining Practice (GMP) 2023 dari Dinas ESDM Jawa Tengah serta Penghargaan Tamasya Awards 2023 oleh Kementerian LHK RI. ***



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024