Pemkab Batang fasilitasi bimtek pemasaran digital pelaku ekraf

Kamis, 7 Maret 2024 09:34 WIB

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang Yarsono. (ANTARA/Kutnadi)

Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memfasilitasi bimbingan teknis tentang pemasaran secara digital bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif agar produk mereka naik kelas.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang Yarsono di Batang, Rabu, mengatakan bahwa para pelaku usaha ekonomi kreatif itu akan mendapatkan pelatihan teknis pemasaran digital baik pemasaran produk maupun cara mempromosikan produk ekonomi kreatif.

"Melalui cara ini, produk para pelaku ekonomi kreatif dapat bersaing di pasar global di era digitalisasi," katanya.

Menurut dia, para pelaku ekonomi kreatif ini difokuskan bisa praktik secara langsung membuat konten video promosi produk milik mereka yang sasarannya di media sosial Instagram.

Peran pemerintah daerah, kata dia, diperlukan dalam memberikan pelatihan dan wawasan terkait penggunaan digital sebagai media pemasaran produk usaha yang dimiliki oleh para pelaku ekraf.

"Tentunya kehadiran pelaku ekonomi kreatif ini bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena mereka memiliki antusias yang besar agar usahanya berkembang ke depannya," katanya.

Mentor Digital Marketing dari Thipvologue Deta Widananda mengatakan pihaknya memberikan materi pemasaran digital yang berfokus pada videografis dan cara mempromosikan produk.

"Pada intinya pada digital marketing ini para UMKM bisa mempromosikan iklannya di media sosial. Memang semua orang bisa membuat video tapi tidak semua orang tahu konsep membuat video yang dapat mempromosikan yang membuat pembeli tertarik," katanya.

Ia berharap para pelaku ekonomi kreatif dapat memahami dan mempraktikkan materi yang sudah diberikan seperti membuat videografis dengan menggunakan aplikasi Canva dan Capcut agar produknya menarik perhatian konsumen.

"Sasarannya dalam pelatihan digital marketing para ekonomi kreatif ini pada intinya adalah dapat menarik konsumen yang berumur 30 ke atas. Kenapa kita memilih Instagram terlebih dahulu dari pada Tik Tok yang kebanyakan Gen Z yang kadang kurang tertarik," katanya.

Baca juga: Pemkab Batang alokasikan DAK Rp5,28 miliar untuk sanitasi