Logo Header Antaranews Jateng

Morodemak jadi percontohan konservasi laut berkelanjutan

Jumat, 26 April 2024 07:48 WIB
Image Print
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, didampingi Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, saat konferensi pers Rakernis Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, di Semarang, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa kawasan Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, akan menjadi percontohan konservasi laut secara berkelanjutan.

"Ada beberapa hal yang lain khususnya program ke depannya yang akan membangun modeling, merevitalisasi Morodemak," katanya, di Semarang, Kamis.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) bertema "Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Berbasis Ekonomi Biru Menuju Laut Sehat Dan Masyarakat Sejahtera" di Semarang .

"Demak ini kan selalu menjadi wilayah yang kerap terjadi rob. Kami akan lakukan satu modeling di suatu lokasi di wilayah Morodemak untuk ditanami mangrove," katanya.

Menurut dia, revitalisasi tersebut diharapkan bisa mencegah air laut masuk ke pemukiman sehingga banjir rob yang selama ini menjadi persoalan bisa tertangani.

Ia menjelaskan bahwa program revitalisasi wilayah Morodemak tersebut juga jauh dari permukiman, tetapi manfaatnya akan dirasakan sangat besar oleh masyarakat.

"Yang kami revitalisasi enggak ada masyarakatnya. Lumpur yang meluncur ke laut kemudian jauh dari masyarakat. itu yang akan kita tanami mangrove supaya tidak akan jadi rob kembal. Sebagai penahan rob, sekaligus tempat untuk ekosistem ekologi," katanya.

Dalam memastikan pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, kata dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengimplementasikan lima arah kebijakan ekonomi biru.

Yakni, dengan memperluas kawasan, konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budi daya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

Terakhir, pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau bulan cinta laut.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno menjelaskan bahwa laut selama ini ini banyak menjadi tempat mata pencaharian utama bagi di masyarakat pesisir Jateng

Karena itu, kata dia, Pemerintah Provinsi Jateng mengapresiasi kegiatan rakernis tersebut dengan harapan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pesisir Pantura Jateng, namun tetap menjaga kelestarian alamnya.

"Kegiatan ini sejalan dengan Pemprov Jateng, di mana beban pesisir Jateng cukup berat. Dan mudah-mudahan ini bisa menjadi diskusi bersama berkaitan dengan kesejahteraan saudara-saudara kita di pesisir Pantura," katanya.

 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024