Pemkab Batang fokus intervensi nutrisi kesehatan guna cegah stunting
Kamis, 9 Mei 2024 17:12 WIB
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis, mengatakan saat ini Kabupaten Batang telah mencapai kategori Universal Health Coverage (UHC) sehingga memungkinkan warga berobat gratis.
"Oleh karena itu kami berharap hal ini harus bisa dimanfaatkan dengan sebesar-besarnya. Kalau ada orang sakit agar ditangani dengan baik melalui pelayanan yang ada di sarana kesehatan," katanya.
Ia mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan pemangku kepentingan dapat fokus dalam upaya penanganan stunting di daerah itu.
Berdasar data aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat menunjukkan penurunan angka stunting menjadi 9,22 persen dari jumlah balita pada 2023.
"Untuk intervensi yang kami lakukan adalah dengan memberikan bantuan program makanan tambahan serta bantuan lain sesuai yang dibutuhkan," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan beberapa wilayah kecamatan yang menjadi prioritas sasaran penanganan prevalensi stunting, seperti Bawang dan Blado.
"Dua wilayah itu menjadi prioritas karena prevalensi stunting yang tinggi. Ini disebabkan oleh faktor ekonomi yang kurang sehingga memerlukan intervensi khusus," katanya.
Pihaknya menargetkan penuntasan kasus stunting pada 2024 dengan melalui pendekatan dengan nama dan alamat yang jelas untuk efektivitas intervensi.
"Kami memiliki target bahwa sisa kemiskinan ekstrem yang masih ada 3.200 orang harus dapat dituntaskan pada tahun ini. Kami yakin dengan aksi nyata dan target yang jelas maka daerah akan bergerak maju untuk kesehatan dan kesejahteraan warga," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang komitmen wujudkan nihil thalassemia
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025