Ribuan masyarakat ikuti amal bhakti kesehatan di Borobudur
Sabtu, 18 Mei 2024 22:21 WIB
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi di Magelang, Sabtu, menyampaikan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) senantiasa menyelenggarakan kegiatan sosial dalam bentuk bakti sosial kesehatan setiap tahun, sejak 1996.
"Ini adalah bukti nyata bagian implementasi ajaran agama Buddha di mana Buddha menyatakan kesehatan adalah berkah yang sangat mulia," katanya.
Oleh karena itu, katanya, program ini menjadi seiring dan sejalan dengan program pemerintah mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat.
"Dengan demikian maka peran sinergitas antara pemerintah, lembaga masyarakat, dan seluruh pihak menjadi kenyataan yang wajib kita wujudkan dan dari itulah kami dari Kementerian Agama khususnya menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang dijalin selama ini semoga kehadiran Walubi senantiasa memberikan makna bagi kehidupan masyarakat di seluruh Indonesia," katanya.
Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional Umat Buddha Indonesia 2024 Biksu Dhammavuddho Thera menyampaikan pemerintah pusat dan daerah, TNI/Polri telah bertahun-tahun, sejak 1996 atau selama 28 tahun, mendukung Walubi dalam amal bakti kesehatan dan kemanusiaan tanpa pamrih kepada masyarakat tidak mampu.
Ia menyampaikan saat kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil, Walubi tetap konsisten menjalankan tugas sosial mulia mengadakan bakti sosial kesehatan di seluruh Indonesia, sedangkan saat ini di Candi Borobudur.
Dia menyebut tema Waisak tahun ini, "Untuk hidup bahagia sebagai makhluk dan manusia marilah kita meningkatkan kesadaran yang diajarkan oleh Sang Buddha", sedangkan subtema "Hindarilah keserakahan duniawi , kebodohan, kemarahan, dan kebencian".
"Sesuai tema dan subtema tersebut Walubi mengajak umat Buddha untuk lebih bersemangat mendalami ajaran Sang Buddha memperkaya diri dengan perbuatan amal kebajikan yang akan berbuah karma baik dengan mengurangi ego dan kebodohan," katanya.
Bakti sosial pengobatan gratis berlangsung pada 18-19 Mei 2024 bersama TNI, Polri, universitas Singapura, didukung sekitar 200 dokter, antara lain terdiri atas dokter umum, spesialis gigi dan dokter gigi, dokter bedah dan spesialis bedah, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis penyakit mata, dokter spesialis THT, dokter spesialis anak, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis fisik dan rehabilitasi, dokter patologi, klinik dan lain-lain.
"Kegiatan ini bekerja sama dengan RS Suci Paramita, RS Sardjito, RST Soedjono Magelang, RS Mustopo, rumah sakit-rumah sakit pemerintah daerah, RS TNI. Dalam kegiatan ini juga melibatkan 300 tenaga paramedis dan didukung 500 relawan," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024